Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dandim 0315 Bintan Bantah FKPPI Terlibat dalam Penyelewengan Solar di Tanjungpinang
Oleh : Charles Sitompul
Sabtu | 23-08-2014 | 17:15 WIB
IMG_20140823_140528.jpg Honda-Batam
Kapolres Tanjungpinang, AKBP Dwita Kumu Wardana bersama Komandan Kodim 0315 Kol (Inf) Charles Sagala, dan Kasat Reskrim Polres bersama tiga tersangka penyeleweng solar saat ekspos kasus di Mapolres Tanjungpinang, Sabtu (23/8/2014). (Foto: Charles Sitompul/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Komandan Kodim 0315 Bintan, Kol (Inf) Charles Sagala, membantah aktivitas pengisian solar dari truk tangki ke KM Lautan Kakap, yang digerebek TNI AD di Jalan Raya Sebauk, Tanjungpinang, pada Kamis (21/8/2014) lalu dikelola oleh organisasi Forum Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI Polri (FKPPI). Demikian juga dengan pemilik truk tangki bernomor polisi BP 8187 TY.

"Saya sudah tanyakan langsung ke Ketua FKPPI-nya, tidak ada mereka mengelola pengangkutan dan penjualan BBM seperti itu. Kalau ada nama FKPPI pada truk tangki itu, itu hanya penggunaan logo dan dilakukan oknum anggota yang mengaku FKPPI," tegas Charles kepada wartawan di Mapolres Tanjungpinang, Sabtu (23/8/2014).

Dia juga menegaskan, dengan penangkapan praktik penyelewengan solar tersebut, tidak ada anggota TNI AD yang bermain. Charles juga mengaku prihatin atas pencurian solar di SPBU, sebagaimana yang dikeluhkan masyarakat.

Sementara itu, Kapolres Tanjungpinang, AKBP Dwita Kumu Wardana, justru enggan berkomentar banyak mengenai pemilik mobil dan kapal tersebut. Begitu juga asal-usul serta tujuan pengangkutan solar tersebut, Dwita masing enggan membeberkan dengan alasan masih dalam penyelidikan. "Nanti. Itu masih kami selidiki," ujar Dwita.

Kapolres Dwita bahkan melarang para wartawan yang hendak bertanya kepada ketiga tersangka yang telah diamankan. "Nggak boleh menanya ke tersangka. Kalian kan bukan penyidik. Nanti akan kami selidiki," ujar Dwita.

Terkait dugaan keterlibatan pengusaha BBM di Batam berinisial 'S', Dwita kembali mengatakan akan melakukan pendalaman dengan menanyakan kepada kapten kapal mengenai dokumen berlayar, perusahaan pelayaran, serta tujuan pengangkutan. "Nanti kami akan selidiki dan periksa berkas dokumen kapalnya," ujarnya. (*)

Editor: Roelan