Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Militan Malaysia Ingin Dirikan Negara Islam di Seluruh Asia Tenggara
Oleh : Redaksi
Rabu | 20-08-2014 | 10:43 WIB
militan-malaysia.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Polisi Malaysia telah menggagalkan rencana serangan bom dari militan Islam radikal yang diduga terinspirasi oleh kelompok ekstremis jihad Irak, ISIL, dan ingin mendirikan negara Islam di Asia Tenggara. Sebagian yang ditahan itu ditangkap di bandara dalam perjalanan ke Turki dan Suriah untuk mendapatkan pelatihan dan dukungan lainnya dari ISIL.

Wakil Kepala Divisi Anti-terorisme Kepolisian Malaysia, Ayob Khan Mydin, mengatakan, 19 tersangka militan ditangkap dari April-Juni yang merumuskan rencana untuk membom pub, diskotek dan tempat pembuatan bir Malaysia yang memproduksi bir asal Denmark, Carlsberg.

Ayob Khan kepada AFP mengatakan, belasan orang yang ditangkap itu semuanya warga Malaysia dan memiliki visi membangun kekhalifahan Islam garis keras di Asia Tenggara, meliputi Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina dan Singapura. Mereka juga disebut telah merencanakan untuk melakukan perjalanan ke Suriah untuk belajar dari ISIL.

Para komplotan termasuk profesional dan dua orang ibu rumah tangga. Menurut Ayob, mereka hanya baru rencana dan tidak memiliki senjata berat atau pengetahuan untuk merakit bom.

Tujuh telah didakwa dengan pelanggaran mulai dari mengampanyekan terorisme hingga kepemilikan senapan buatan. "Mereka merencanakan kampanye kekerasan dan perjuangan bersenjata dan mati sebagai martir," Ayob Khan sebagaimana dikutip dari Asia One.

Komplotan terduga teroris yang merupakan warga Malaysia itu berusia antara 20 - 50 tahun. Beberapa penangkapan sebelumnya telah diumumkan oleh pihak berwenang, namun polisi belum merinci dugaan rencana dan ideologi kelompok tersebut.

Beberapa di antaranya sudah mulai menggalang dana -termasuk melalui Facebook- untuk melakukan perjalanan ke Suriah, biasanya dengan dalih "misi kemanusiaan".

"Dari hasil interogasi polisi, mereka berbicara tentang ideologi ISIL, termasuk pembunuhan orang tak bersalah dan juga umat Islam yang tidak dalam kelompok mereka," katanya.

Bar dan pabrik bir Carlsberg di Kuala Lumpur menjadi sasaran karena konsumsi alkohol dilarang oleh Islam, tambahnya.

Ayob menambahkan, para tersangka juga berharap untuk membuat jaringan dengan sel ISIL regional dan global. Dia mengatakan, polisi yakin sekitar 40 warga Malaysia telah pergi ke Suriah untuk bergabung dalam perang saudara di sana.

Sementara itu, menurut laporan media setempat, pekerja pabrik Malaysia, Ahmad Tarmimi Maliki yang berusia 26 tahun, meledakkan 25 tentara elit Irak dalam aksi bunuh diri melalui bom mobil pada Mei lalu.

Malaysia sebelumnya sempat disebut menjadi rumah bagi beberapa yang diduga tokoh utama dalam kelompok-kelompok seperti al-Qaeda Jemaah Islamiyah, sebuah organisasi yang berbasis di Asia Tenggara, yang bertanggung jawab atas peristiwa "Bom Bali 2002" dan sejumlah serangan lainnya. (*)

Editor: Roelan