Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hujan Lebat, Mahasiswa dan Nelayan Tetap Tanam Bakau
Oleh : Ali/TN
Senin | 06-06-2011 | 10:22 WIB

Batam, batamtoday - Meski di bawah guyuran hujan lebat para mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Pecinta Alam (KPAL) Politeknik Negeri Batam bersama Koperasi Nelayan Barelang (KNB). tetap melaksanakan agenda penanaman pohon bakau di hutan mangrove di kawasan Pulau Bakau, kawsn Barelang, Batam, Minggu 5 Juni 2011.

"Hari lingkungan hidup ini adalah hari yang berarti bagi para aktifis dan pecinta lingkungan. Sehingga biar hujan lebat turun seharian, agenda penanaman pohon bakau harus tetap jalan." ujar Farid Rahman, Ketua KPAL Poltek Negeri Batam kepada batamtoday, Minggu 5 Juli 2011.

Puluhan aktvfis KPAL berangkat dari kampus Politeknik di kawasan Batam Center menggunakan sepeda motor menuju Tiang Wangkang, posko para nelayan KNB, di kawasan Barelang. Perjalanan kemudian dilanjutkan menggunkan perahu pompong menuju Pulau Bakau lokasi penanaman. Secara bergotong royong, para aktivis KPAL dan KNB menanami kembali hutan mangrove yang terlihat sudah hancur.

"Hutan mangrove disini sudh nyaris hancur oleh kebiadaban segelintir orang yang melakukan penebangan liar. kami berharap semua pihak turut memberikan kontribusi, baik berupa sumbangan pemikian, dana, dan tenaga untuk kembali membangun hutan mangrove ini," ujar Farid. Semua harus berperan, terlebih Pemkot Batam dan Pemprov kepri, tambahnya.

"Kita berada di wilayah kepulauan, selain menjaga ekosistim alam laut, kita juga harus merawat hutan bakau untuk menjadi pertahanan dari ombak besar," kata Farid.

Senada dengan Farid, Ketua KNB Antonius menillai merehabiltasi kembali kawasan hutan bakau di sepanjang pantai Barelang dan di pulau Batam pada umumnya, menjadi hal yang sangat urgens. Dan Antonius menganggap agenda KPAL merupakan kegiatan yang patut dicontoh oleh generasi muda dan dapat dicontoh oleh aktivis maupun lembaga lainnya.

Menurutnya hutan mangrove di Batam sudah pada titik yang mengkhawatirkan dan perlu segera dilakukan rehabilitasi.

"Kami penduduk mayoritas nelayan di Barelang, merasa bangga dan senang dengan semangat anak-anak muda yang tergabung dalam aktivis KPAL ini. Dan kami berharap, aktivitas KPAL ini dapat diikuti oleh elemen lain," ujarnya.

Selain melakukan penghijauan dengan menanam sebanyak 1.000 batang pohon bakau, para aktivis KPAL dan KNB juga melakukan pembersihan pantai dari kotoran dan sampah.

"Ya, selain menanam bakau kita juga melakukan pembersihan pantai. Lihatlah pantai kita sangat kotor dengan sampah," Ketua panitia pelaksana kegiatan, Jaja, kepada batamtoday.