Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peneliti Nyatakan Kemampuan Bahasa Anak Gagap Lebih Baik
Oleh : Redaksi
Rabu | 13-08-2014 | 16:05 WIB
Stuttering.jpg Honda-Batam
Foto: therapeuticeresources.org

BATAMTODAY.COM - ANAK gagap yang kesulitan berbicara dengan lancar, ternyata berpeluang memiliki kemampuan bahasa yang jauh lebih baik dibandingkan rekan seusianya. Demikian temuan dari studi terbaru di Australia.

Temuan yang dipublikasikan di Jurnal Internasional Patologi Bahasa Lisan itu menambah perdebatan mengenai dampak gagap bicara pada perkembangan bahasa.

Peneliti dalam kajian ini, Amy Watts, seorang mahasiswa S-3 di Institut Riset Anak Murdoch, mengatakan, studi ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana kemampuan komunikasi dan bahasa pada anak yang memiliki sejarah gagap dibandingkan dengan anak-anak lain yang tidak memiliki sejarah gagap.

Dia mengatakan, pendapat orang mengenai dampak gagap pada perkembangan bahasa sangat beragam. Ada yang meyakini kalau gagap bisa memicu kesulitan bahasa dan ada juga sebaliknya yang mengatakan anak gagap sebenarnya memiliki perkembangan bahasa yang normal dan bahkan terkadang sangat jauh meningkat.

Watts dan koleganya kemudian menganalisis data yang dikumpulkan dari dua studi jangka panjang yang sebelumnya sudah dilakukan, yakni Riset Bahasa Awal di Victoria (ELVS) dan Riset Bahasa Awal (ELVS) anak-anak gagap.

Riset ELVS merekam perkembangan bahasa sekelompok anak-anak Australia yang berasal dari komunitas yang cukup luas berusia antara 2 – 5 tahun yang mulai dilakukan pada tahun 2002 lalu. Sementara studi serupa di kalangan anak-anak gagap dimulai tahun 2005 yang difokuskan pada perkembangan bahasa awal anak-anak yang menderita gagap.

Peneliti mendapati kalau berdasarkan data dari kedua kajian ini, ternyata angka yang diraih kelompok anak gagap lebih tinggi dalam hal kemampuan bahasa dibandingkan kelompok anak-anak yang tidak gagap.

"Tampaknya dalam kajian dikelompok anak gagap menemukan kemampuan bahasa yang lebih kuat," kata Watts.

"Ini memang temuan yang mengherankan, tapi kita belum mengetahui apakah perbedaan ini tetap sama ketika anak-anak ini berusia 7 tahun," imbuhnya.

"Poin yang sangat penting adalah, kalau anak gagap ternyata lebih memiliki kemampuan bahasa yang sesuai dengan tahapan perkembangan mentalnya," katanya lagi.

Menurutnya, temuan ini semakin menegaskan kalau bahasa tampaknya tidak menjadi faktor yang memicu atau meningkatkan gagap yang dialami seseorang. "Tampaknya gagap tidak memiliki dampak buruk bagi perkembangan bahasa. Secara rata-rata kelompok anak yang gagap memiliki kemampuan bahasa sebagaimana mestinya," tegas Watts. (*)

Sumber: ABC