Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Laporan Awal Kecelakaan MH17 Disampaikan Beberapa Pekan Lagi
Oleh : Redaksi
Selasa | 12-08-2014 | 10:12 WIB
Malaysian-Airlines-MH-17--011.jpg Honda-Batam
Reruntuhan pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina. (Foto: theguardian.co.uk)

BATAMTODAY.COM - PENELITI kecelakaan udara dari Belanda, pada Senin (11/8/2014) mengatakan, mereka berharap bisa merilis sebuah laporan awal mengenai penerbangan MH17 yang ditembak jatuh di Ukraina yang menewaskan 298 penumpangnya beberapa pekan mendatang.

Ada 193 warga Belanda kapal Malaysia Airlines 777 ketika meledak di Ukraina timur yang sedang bergolak pada 17 Juli. Belanda sendiri bertanggung jawab atas identifikasi korban dan menyelidiki penyebab bencana itu.

Barat menuduh separatis pro-Rusia menembak jatuh jet tersebut dengan rudal yang dipasok oleh Rusia. Sementara Moskow menuduh Ukraina yang meledakkan pesawat itu. "Kami memiliki informasi yang cukup untuk menyusun laporan awal," kata Wim van der Weegen, juru bicara Dewan Keamanan Belanda (OVV).

"Kami berharap bahwa itu akan siap dalam beberapa minggu," katanya kepada AFP, mengumumkan bahwa penyelidik kecelakaan internasional sekarang telah kembali ke Belanda tanpa mengunjungi lokasi kecelakaan.

Dia menambahkan, ahli kecelakaan pesawat, yang mengambil bagian dalam penyelidikan internasional, telah berada di lokasi kecelakaan tak lama setelah kecelakaan, sebelum Belanda ditugaskan untuk memimpin penyelidikan.

Situasi keamanan yang memburuk mencegah penyidik kecelakaan di bawah kepemimpinan OVV untuk mencapai lokasi kecelakaan, meskipun ahli forensik Belanda, Australia dan Malaysia berhasil menembus TKP untuk mencari bagian-bagian tubuh dan barang-barang pribadi.

"Karena kita sudah mengambil alih penyelidikan, belum ada peluang baru untuk sampai ke lokasi kecelakaan," kata Van der Weegen.

The OVV mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan tersebut hanya untuk menyelidiki reruntuhan MH17, bukan mencari siapa yang bertanggung jawab.

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, pada Rabu pekan lalu membatalkan pencarian bagian tubuh korban menyusul meningkatnya intensitas pertempuran antara Kiev dan separatis pro-Rusia.

Van der Weegen mengatakan, barang bukti sebagai sumber informasi yang tersedia sudah cukup, termasuk perekam suara di kokpit, perekam data penerbangan (kotak hitam), detail radar dan informasi dari pengendali lalu lintas udara (ATC).

"Kami memiliki informasi yang cukup (untuk laporan awal), tapi kami ingin kembali ke lokasi kecelakaan untuk memverifikasi beberapa temuan kami dan mendapatkan informasi tambahan," katanya. (*)

Editor: Roelan