Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bercita-Cita Jadi Dokter

Selalu Bersyukur dan Tekun Belajar, Balqis Raih Nilai UN Tertinggi se-Batam
Oleh : Roni Ginting
Sabtu | 04-06-2011 | 18:21 WIB

Batam, batamtoday - Senyum simpul langsung terpancar dari wajah polosnya saat ditemui wartawan sebelum melihat pengumuman hasil ujian nasional (UN) di SMP Negeri 3 Sekupang, Batam. Balqis Arche Nofinska, gadis kelahiran Batam, 17 Nopember 1995 putri pertama dari pasangan Firdaus dan Ika Lasdianawaty menjadi peraih nilai tertinggi UN SMP se Kota Batam. Dengan hasil itu, Balqis berharap bisa meraih cita-citanya menjadi seorang dokter.

Pagi hari disambut dengan ucapan selamat dari sanak saudara dan teman-teman sekolahnya. Balqis awalnya tidak percaya dengan kabar tersebut, seakan hanya sebuah mimpi. Dengan sigap dia langsung keluar rumah untuk mencari surat kabar guna memastikan kabar dan ucapan selamat yang diterimanya.

Begitu riangnya dia saat membaca berita dirinya bisa menjadi lulusan terbaik di Kota Batam.

"Perasaan senang banget, awalnya tidak percaya dengan kabar itu yang ternyata memang benar," ungkapnya dengan penuh semangat, Sabtu, 4 Mei 2011.

Awalnya dia tidak ada terpikir bakal dapat nilai tertinggi, Balqis hanya beraharap bisa lulus ujian dan melanjutkan sekolah di SMU. Malam sebelum pengumuman mendapatkan mimpi di mana ada pesan yang mengatakan agar dia lebih banyak bersyukur lagi.

"Mungkin artinya saya akan dapat nilai terbaik," kata kakak dari Alden Goldi itu.

Dikisahkan peraih juara umum sejak kelas 1 di SMP 3 tersebut, sebelum mengikuti ujian UN dia sangat gelisah dan galau takut soal yang akan dihadapi sangat sulit. Namun saat menjalani UN rasa takut itu hilang dengan sendirinya, dia sangat percaya diri, sebab merasa persiapannya sudah sangat cukup.

"Sebelum UN saya sempat deg-degan. Tapi pas UN jadi tenang," ujar Balqis yang didampingi ibunda tercinta.

Untuk meraih nilai tertinggi, bukan hal gampang seperti membalikkan telapak tangan. Balqis setiap hari tidak pernah absen untuk belajar, walau sekedar membaca-baca saja saat tidak ada tugas. Setiap hari pelajaran dari guru di sekolah selalu diulangi hingga benar-benar faham. Ditunjang dengan bimbingan belajar yang diikutinya.

"Tiap hari belajar minimal 15 menit habis sholat Isya'. Soal UN nya tidak gampang, malah lebih sulit dari soal-soal tahun sebelumnya apalagi mata pelajaran Matematika. Setelah lulus SMU nanti cita-cita saya jadi dokter," katanya.

Di tempat yang sama, Ika Lasdianawaty ibu Balqis menuturkan, keluarga sangat terharu dengan prestasi putri sulungnya, sebab jerih payah orang tua selama ini membuahkan hasil. Untuk mendidik anak bukan hal yang mudah, seluruh keluarga selalu mendukung anak asal masih positif.

Dalam pembinaan, orang tua selalu memberikan contoh yang baik, termasuk dalam berprestasi. Tidak ada kiat khusus dalam membina anaknya, dia menerapkan sistem kebebasan untuk mengatur jadwal belajar dirumah.

"Kita memang harus pintar-pintar, kita bisa bertindak sebagai orang tua sekaligus sebagai sahabat. Tidak terlalu menekan anak harus ini harus itu. Habis ini Balqis akan lanjut sekolah ke SMU 1," terang Ika dengan wajah sumringah.

Balqis sendiri, lanjut Ika, sejak SD telah memberikan kebanggaan karena memiliki prestasi yang cukup mumpuni, dia sebagai duta Olimpiade Sains tingkat Nasional mewakili Kepri. Saat SMP, dia juga mengikuti Olimpiade Biologi se-Kepri.