Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ternyata, WN Malaysia Ini Juga Pamerkan Aksi Bugilnya di Singapura
Oleh : Redaksi
Jum'at | 08-08-2014 | 10:10 WIB
albert_yam_nudist_wikimedia_08082014_edited.jpg Honda-Batam
Albert Yam Kam Hoong, salah satu dari 18 orang yang dicari oleh Polisi Penang karena mengorganisir acara 'olahraga bugil' di Malaysia pada Mei, juga terlihat di lokasi di Singapura.  (Wikimedia Commons pic, 8 Agustus).

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Aksi sejumlah pria yang berbugil ria kelihatannya bukan hanya dilakukan di pantai Penang, Malaysia. The Straits Times seperti dikutip The Malaysian Insider, melaporkan Albert Yam Kam Hoong, warga Malaysia berusia 50 tahunan itu juga memfilmkan dirinya telanjang di tempat umum di sekitar Singapura, seperti MacRitchie Reservoir, Changi dan East Coast Park.

Surat kabar harian Singapura itu menemukan empat video, yang berdurasi 4-10 menit, yang dipublikasikan oleh Yam. Semuanya digambarkan dirinya dan orang lain yang memamerkan aksi berbugil ria di pantai di sekitar Singapura.

Hukum di Singapura sudah menegaskan, bugil di depan publik adalah tindak pidana. Jika Yam didakwa dan terbukti bersalah, dia bisa dipenjara atau didenda atau keduanya.

Polisi Penang sendiri sedang memburu Yam dan 17 lainnya yang mengorganisir "Malaysia Sports Nude Games 2014" pada Mei lalu. Ajang yang dipromosikan secara viral melalui klip di situs video-sharing,  Vimeo, telah mengejutkan banyak orang, termasuk dari Menteri Negara, Lim Guan Eng.

Hal ini juga telah menyebabkan Yam, yang menganggur dan menikah dengan tiga anak perempuan, untuk menghapus video-video yang telah diunggah itu atau membuat mereka menutup diri setelah kasusnya menjadi berita utama.

Sebelumnya, The Malaysia Insider melaporkan, Kepala polisi Penang, Abdul Rahim Hanafi, mengatakan, 15 dari 18 orang yang berbugil ria di Pantai Teluk Kampi, Penang, telah diidentifikasi. Tujuh di antaranya adalah warga Malaysia, dan lain-lain berasal dari Singapura, Myanmar, India dan Filipina.

Dia menambahkan bahwa Interpol telah meminta untuk membantu melacak mereka di luar negeri. The Insider Malaysia juga melaporkan bahwa salah satu peserta adalah mantan Kepala Gerakan Wanita Kedah.

Wakil Presiden Partai Gerakan Rakyat Malaysia, Dr Cheah Soon Hai, menampiknya dan mengatakan jika wanita tersebut sudah bukan lagi anggota partai. (*)

Editor: Roelan