Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Usai Lebaran, Tanjungpinang dan Batam Alami Inflasi Signifikan
Oleh : Habibi
Selasa | 05-08-2014 | 12:07 WIB

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kota Tanjungpinang dan Batam mengalami inflasi yang signifikan usai Lebaran ini. Kondisi ini dipicu oleh naiknya harga bahan kebutuhan pangan.

Di Tanjungpinang, inflasi terjadi sebesar 1,59 persen disebabkan naiknya indeks harga konsumen (IHK) Kota Tanjungpinang dari 112,00 pada Juni 2014 menjadi 113,78 pada Juli 2014. Sementara di Batam, inflasi terjadi sebesar 1,15 persen, inflasi ini disebabkan karena naiknya indeks harga bahan makanan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri Dumagar Hutauruk menyampaikan, kenaikan IHK Kota Tanjungpinang ini disebabkan terjadinya perubahan harga pada 123 komoditi kebutuhan masyarakat, dimana sebanyak 96 komoditi/jasa diantaranya mengalami kenaikan harga/tarif.

Antara lain rekreasi, pepaya, es, ikan tenggiri, angkutan dalam kota, semangka, pisang, ikan tongkol, buncis, kacang panjang, kemeja pendek katun, angkutan laut, cumi-cumi, ikat pinggang, wortel, ikan selar, nangka muda, celana pendek laki-laki, santan jadi, dan rendang. 

"Baik di Tanjungpinang maupun Batam, inflasi tertinggi tetap didominasi oleh naiknya indeks harga bahan makanan," terang Dumagar, belum lama ini.

Kendati demikian, ada beberapa juga yang harganya mengalami penurunan. Ada 14 komoditi lainnya justru mengalami penurunan harga/tarif, yaitu sawi hijau, keramik, angkutan udara, baju kaos tanpa kerah/t-shirt, pir, kol putih/kubis, bayam, penyedap masakan/vetsin, celana panjang jeans, garam, minyak goreng, gula pasir, sabun detergen bubuk, dan kangkung.

Inflasi di Kota Batam disebabkan oleh naiknya indeks kelompok bahan makanan sebesar 1,88 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,92 persen. Kelompok perumahan, listrik, air, gas, dan bahan makanan sebesar 1,88 persen. Kompok sandang sebesar 0,69 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,11 persen, dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,19 persen.

Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga tidak mengalami perubahan indeks harga dibandingkan dengan bulan sebelumnya.Laju inflasi tahun kalender (Januari - Juli) 2014 di Kota Batam sebesar 1,96 persen dan laju inflasi 'year on year' (Juli 2014 dibandingkan dengan Juli 2013) sebesar 4,73 persen.

Data BPS menyebut, dari 23 kota IHK di Sumatera, tercatat keseluruhan kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Bengkulu sebesar 2,92 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 0,29 persen.

Editor: Dodo