Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rakyat Malaysia Diminta Boikot Produk AS dan Israel
Oleh : Redaksi
Senin | 04-08-2014 | 12:29 WIB

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Ketua Viva Palestina Malaysia, Dr Musa Mohd Nurdin, mengampanyekan pemboikotan terhadap produk Amerika Serikat (AS) dan Israel. Ajakan itu terkait keberpihakan AS terhadap tindakan kekerasan oleh Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

"Keterlibatan AS secara langsung dalam peperangan di Gaza wajar diberikan pengajaran. Setiap orang disarankan untuk memboikot produk Israel dan AS secara besar-besaran karena kampanye memboikot (BDS - Boycott, Divestment and Sanction) yang turut dilakukan oleh organisasi hak asasi dan pengguna di seluruh dunia adalah satu pendekatan efisien," katanya, seperti dilansir Utusan, Minggu.

Menurutnya, langkah memboikot tersebut akan berdampak terhadap ekonomi kedua negara itu. Selain itu, langkah ini bisa dilakukan orang tanpa memandang usia, sebagai tanda dukungan terhadap rakyat Palestina, katanya.

Israel dilaporkan mengintensifkan serangan melalui udara dan darat ke Gaza setelah menuduh gerakan Hamas menculik seorang pejabat militernya, sekaligus menghancurkan gencatan senjata yang disponsori AS dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Serangan tersebut mendapat dukungan kuat dari sekutunya, AS yang mempertahankan tindakan rezim Zionis itu dan turut membantu mengembangkan proyek sistem pertahanan rudal Iron Dome di Israel.

Dukungan boikot juga disampaikan Ketua Aktivis Persatuan Pengguna Islam Malaysia (PPIM), Nadzim Johan. Dia mengatakan, masyarakat di Malaysia ini harus "berkorban" dengan memboikot produk merek yang ada hubungannya dengan AS.

"Setiap orang disarankan agar memboikot layanan dan produk perusahaan pendukung kekejaman rezim Zionis terutama AS untuk menekan ekonomi negara tersebut," katanya.

Dia mengakui, aksi boikot produk dan layanan AS dan Israel itu tidak mudah. "Tetapi harus dilaksanakan. Masyarakat tidak dituntut berkorban nyawa tetapi harus 'mengorbankan' kebiasaan membeli produk AS dan Israel saja," terangnya. (*)

Editor: Roelan