Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dicaci Maki Jukir Pasar Aviari, Dua Ibu Rumah Tangga Ini Lapor Polisi
Oleh : Gokli
Selasa | 22-07-2014 | 13:28 WIB
polsek batuaji.jpg Honda-Batam
Mapolsek Batuaji.

BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang juru parkir (jukir) di depan Toko Sumber Harapan, Pasar Aviari, Batam, dilaporkan ke polisi setelah mencaci maki dua orang ibu rumah tangga, Selasa (22/7/2014) siang. Tak hanya caci maki dan mengeluarkan kata-kata tak pantas, jukir itu pun dilaporkan tega memukul salah seorang ibu rumah tangga itu dengan sandal.

Sriyanti dan Darmina, ibu rumah tangga yang juga warga Permata Putri itu pun langsung melaporkan perbuatan sang jukir ke Mapolsek Batuaji. Bahkan Sriyanti, yang dipukul sandal, sempat cekcok dengan jukir yang belum diketahui namanya itu.

"Saya dibilang dengan kata-kata tak pantas. Jelas saja saya tak terima. Kami sempat ribut, lalu dia pukul bahu saya pakai sandal," kata Sriyanti yang diamini Darmina.

Kedua ibu rumah tangga yang diperkirakan berumur 37 tahun itu mengaku trauma dengan perlakuan jukir tersebut. Setelah sempat cekcok, kedua wanita itu malah dikejar si jukir dengan menggunakan kayu balok.

"Kami jadi takut mau belanja ke Pasar Aviari, tukang parkirnya kasar. Bahkan tega mukul wanita," ujar Darmaria, sebelum membuat laporan resmi ke petugas Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Batuaji.

Dijelaskan Sriyanti, awalnya dia bersama dua orang anaknya yang tak disebut namanya serta Darmaria belanja persiapan lebaran ke Toko Sumber Harapan di Pasar Aviari, Batuaji. Mereka berempat menggunakan dua sepeda motor.

Barang persiapan lebaran yang mereka belanjakan lumayan banyak dan harus diatur supaya bisa dibawa naik motor. Saat mengatur belanjaan itu, jukir yang dilaporkan ke polisi itu datang untuk meminta pungutan parkir.

Memang, lanjutnya, uang parkir itu lama baru diberikan. Itu pun katanya karena harus mengatur barang belanjaan dulu. Tak disangka, jukir itu langsung emosi dan mengeluarkan kata-kata tak pantas kepada kedua ibu rumah tangga itu.

"Awalnya saya sabar. Saya hanya negur dan bilang supaya jangan marah-marah," kata Sriyanti.

Namun tegurannya itu justru membuat petugas parkir semakin emosi, hingga akhirnya melontarkan perkataan kasar dan mencaci maki. Bahkan, yang paling tak bisa diterima kedua ibu rumah tangga itu ketika dikatakan sebagai "pelacur".

"Saya juga balik marah, karena dibilang seperti itu. Akhirnya saya dipukul pakai sandal," aku Sriyani.

Setelah dilaporkan ke Polsek Batuaji, kedua ibu rumah tangga itu berharap polisi dapat menindak tegas juru parkir yang diduga liar itu. Sebab, saat melakukan pemungutan parkir tak menggunakan baju seragam.

"Mau dia (tukang parkir) liar atau legal, yang pasti sudah meresahkan. Harus ditangkap," katanya kesal. (*)

Editor: Roelan