Tanjungpinang, batamtoday - DPRD dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kota Tanjungpinang memprihatinkan semakin maraknya praktik prostitusi yang berkedok panti pijat di kota Gurindam ini,

Dilain pihak, pihak pemerintah kota tidak memberikan respon apa-apa padahal telah banyak laporan disampaikan kepada masyarakat tentang praktek mesum terselubung itu.

Anggota komisi I DPRD Tanjungpinang, Maskur Tilawahyu mengatakan, meski telah membuat masyarakat resah, tetapai sampai saat ini aparat penegak hukum belum pernah bertindak.

"Kita tidak habis pikir dengan diamnya sejumlah aparat di kota ini, dan kami juga mendesak pemerintah untuk bertindak tegas, dan meninjau ulang izin yang telah diberikan pada pengusaha massage yang menyalahi aturan ini," ujar kepada batamtoday Kamis 2 Mei 2011.

Harusnya, kata Maskur, Satuan Polisi Pamong Praja sebagai eksekutor Perda dapat langsung bertindak tegas jika memang ditemui adanya pelanggran atau penyalahgunaan ijin, kata Maskur, dan bukan malah mendiamkan dan mencari keuntungan dari situasi itu, tambah dia.

“Saat ini sudah menjadi rahasia umum lagi, kalau Massage di kota ini jadi tempat prostitusi terselubung, baik secara terang-terangan maupun setengah terbuka,” ungkap Maskur.

Ditempat terpisah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kota Tanjungpinang, juga menyatakan hal yang sama, juru bicara lembaga keagamaan ini,  Irsyadul Fauzi, bahkan mengancam akan turun sendiri melakukan sweeping jika Pemko Tanjungpinang tidak melalukan peninjuan ulang tentang perijinan dan praktik massage di Tanjungpinnag.

"Selama ini kita sering menerima laporan masyarakat, banyak panti pijat melakukan praktik prostitusi terselubung. Itu kan jelas menyalahi aturan,  tetapi pemerintah diam saja, bagaimana  ini?" kata Irsyadul kepada batamtoday Kamis 3 Mei 2011.

Dalam pantauaan batamtoday, usaha panti pijat atau massage di kota Tanjungpinang, banyak tersebar di sepanjang kompleks, Pinang Mas Suka Berenang serta di Jalan Gatot Subroto.