Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Singapura Tarik Buku Penguin Gay dan Pasangan Lesbian
Oleh : Redaksi
Jum'at | 11-07-2014 | 16:33 WIB
6a00e5535ff83b88330105351378a2970b.jpg Honda-Batam
Buku "And Tango Makes Three" yang ditarik. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Singapura - Pemerintah Singapura menarik dua judul buku anak-anak yang menampilkan pasangan sejenis dari perpustakaan. Namun aksi pemerintah Singapura memicu kontroversi mengenai perdebatan akan hak-hak kaum gay di negara konservatif itu.

Buku yang berjudul "And Tango Makes Three" mengangkat kisah sepasang penguin gay, sedangkan "The White Swan Express" menyebutkan pasangan lesbian. Petisi agar buku itu dikembalikan ke perpustakaan telah mendapat ribuan tanda t angan.

Seks sejenis dinyatakan ilegal di Singapura dan unjuk rasa kaum gay baru-baru ini mendapat kecaman dari kelompok-kelompok agama.

Kedua buku itu ditarik awal pekan ini setelah seorang pengguna perpustakaan menulis ke Dewan Perpustakaan Nasional menyatakan kekhawatirannya akan isi buku itu. Dewan kemudian mengatakan mereka mengambil "langkah pro keluarga dan pendekatan berhati-hati dalam menjelaskan judul buku untuk pengunjung berusia muda" dan berencana menghancurkan buku itu meski mendapat tentangan keras.

Hampir 5.000 orang telah menandatangani surat terbuka dan petisi meminta agar buku itu dikembalikan, bersikeras bahwa larangan itu sama dengan sensor dan bahwa buku tersebut tidak bertentangan dengan nilai-nilai keluarga.

"And Tango Makes Three" adalah kisah nyata dua penguin jantan yang mengerami sebuah telur di kebun binatang New York. Buku itu menjadi kontroversi di AS dan merupakan salah satu judul buku yang paling banyak dirujuk ke Asosiasi Perpustakaan Amerika agar ditarik.

Sementara "The White Swan Express" menampilkan beberapa calon orang tua yang ingin mengadopsi anak di Cina, termasuk pasangan lesbian dan seorang ibu tunggal.

Pendukung unjuk rasa tahunan Pink Dot membentuk titik besar di pusat kota Singapura. Para aktivis kaum gay mengajukan permohonan kembali terhadap undang-undang yang melarang seks sejenis. (*)

Sumber: BBC