BATAMTODAY.COM, Batam - Hilangnya Kayla Dilvani Izaly tiga minggu lalu yang diduga dicilik oleh sekelompok perdagangan manusia hingga kini masih belum menemukan titik terang. Bahkan dengan kondisi ini, membuat pihak keluarga putus asa.

Melihat hal tersebut, Komisi Pengawasan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, tidak ikut tinggal diam. KPPAD Kepri sendiri juga meminta agar pihak kepolisian bisa mengusut tuntas kasus dan menemukan Kayla kembali.

KPPAD sendiri melihat, dengan petunjuk yang sudah ada, namun pihak polisi belum bekerja secara maksimal dan hasilnya belum terlihat. Hal ini menunjukkan kurang maksimalnya pencarian yang dilakukan.

"Jika benar Kayla sudah dibawa keluar Batam, tentunya pihak polisi disini bisa memaksimalkan pencarian dan berkoordinasi dengan kepolisian diluar Kepri. Masalah pencarian Kayla memang sudah menjadi tugas kepolisian," kata Komisioner KPPAD Kepri, Erry Syahrial di Maporesta Barelang, Kamis (10/7/2014) sore.

Intinya, Erry meminta pihak kepolisian bisa menjadikan kasus ini atensi, karena tidak tertutup kemungkinan rentetan kasus lainnya juga akan muncul jika tidak cepat ditangani.

"Bisa saja nanti terjadi kasus lainnya terhadap anak, seperti pelecehan seksual, kekerasan serta hal-hal lainnya. Ya, kita sama-sama berharaplah polisi bisa cepat menemukan Kayla. Polisi harus mengerahkan kekuatan yang ada," harap Erry.

Sementqra itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Ponco Indriyo, sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya masih terus mencari keberadaan bayi 1,9 tahun yang di duga diculik pasangan tak dikenal, Rabu (18/6/2014) lalu.

Ia mengaku butuh waktu untuk melakukan pecarian keberadaan Kayla. "Kita terus mencari keberadaannya. Kita juga butuh waktu," kata Ponco.

Sementara informasi yang di dapat BATAMTODAY.COM, Kayla tersebut telah dibawa kabur oleh orang yang diduga kelompok sindikat perdagangan anak. Kayla sendiri juga sudah tidak berada di Batam. Hanya saja kemana Kayla dibawa belum diketahui.

Editor: Dodo