Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

27 Orang Masih dalam Pencarian

Kapal Tenggelam di Perairan Malaysia, 9 WNI Dinyatakan Tewas
Oleh : Redaksi
Kamis | 19-06-2014 | 10:43 WIB
lokasi tenggelam kapal cnn.png Honda-Batam
Lokasi tenggelamnya kapal pengangkut pekerja migran ilegal asal Indonesia. (Foto: CNN)

BATAMTODAY.COM - Sembilan WNI dinyatakan tewas dan 27 orang lainnya masih dalam pencarian setelah sebuah kapal kayu pengangkut pekerja migran ilegal tenggelam di perairan barat Malaysia pada Rabu (18/6/2014) dini hari kemarin.

Situs New Strait Times melaporkan kapal yang mengangkut 97 pekerja migran ilegal itu tenggelam setelah sekitar satu jam setelah meninggalkan dermaga Sungai Gudang di Pulau Carey. Disebut, kapal ini memiliki tujuan ke Banda Aceh.

Otoritas Maritim Malaysia (MMEA) menerima peringatan pada 00:40 dari kapten kapal penangkap ikan. Kemudian bergegas pencarian dan penyelamatan dengan mengerahkan polisi, Bea Cukai, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Departemen Pertahanan Sipil dan relawan dari asosiasi nelayan lokal.

20 kapal sedang, dua kapal besar dan tiga helikopter dikerahkan dalam upaya pencarian korban. Tim penyelamat menemukan jasad penumpang itu pertama sekitar pukul 10.55 waktu setempat.

Sementara itu, 61 korban dilaporkan berada dalam kondisi sehat dan kini ditempatkan di bawah tahanan polisi dan Departemen Bea Cukai. Sedangkan korban tewas jasadnya dikirim ke Tengku Ampuan Rahimah Hospital di Port Klang.

Kepala Polisi Selangor Datuk Abdul Samah Mat mengatakan kapal yang mengangkut hampir seratusan orang ini memang tidak dirancang untuk mengangkut penumpang dan kelebihan beban seperti itu bisa menampung hanya sekitar 40 orang.

Dia mengatakan mereka sedang menyelidiki penyebab insiden tersebut, tapi diyakini bahwa cuaca buruk juga berpengaruh dalam kecelakaan tersebut.

"Kami sedang menyelidiki kapten dan sindikat yang bisa saja terlibat. Kita harus memiliki gagasan yang lebih baik tentang apa yang terjadi setelah kami mengambil perahu," katanya.

Dia mengatakan penyelidikan awal pada korban, berusia antara 5 dan 60, termasuk seorang gadis muda, menunjukkan mereka adalah orang Indonesia.

"Sebagian besar dari mereka mengaku memiliki dokumen wisata atau bekerja, tetapi sebagian besar surat-surat mereka telah habis masa berlakunya."

Kasus ini sedang diselidiki di bawah UU Anti-Perdagangan Manusia.

Duta Besar Indonesia untuk Malaysia H.E. Herman Prayitno, yang berada di lokasi kejadian, mengatakan, korban berada dalam kesehatan yang baik.

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu korban untuk mendapatkan mereka pulang dengan selamat, setelah penyelidikan polisi selesai."

Dia memuji Polisi Malaysia karena kerjasama mereka dan berharap mereka akan menangkap pihak yang bertanggung jawab dalam pemulangan WNI ini secara ilegal.

Herman juga berharap korban yang hingga kini masih hilang dapat segera diketemukan.

"Sangat menyedihkan bahwa meskipun semua peringatan untuk Indonesia melawan mempercayai agen yang tidak sah untuk mengatur perjalanan pulang, (kecelakaan seperti ini) masih terjadi."

Editor: Dodo