Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tinggal Menunggu Korban

Jalan Berlubang di Simpang Patung Kuda Rawan Kecelakaan
Oleh : Hendra Zaimi
Sabtu | 28-05-2011 | 17:39 WIB
sei_panas_adira.jpg Honda-Batam

Tunggu Korban - Jalan berlubang di Simpang Kuda Sei Panas semakin bertambah seiring sering terjadinya hujan dan beban berat kendaraan (Foto: Deniz Jinglemen)

Batam, batamtoday - Jalan berlubang menjadi salah satu faktor utama dari dari seringnya kecelakaan lalu lintas. Di Batam sendiri, banyaknya jalan berlubang bukanlah sesuatu barang asing yang sulit ditemukan. Salah satu sudaut jalan yang berlubang bannyak dilalui pengendara di Simpang Kuda Sei Panas.

Pantauan batamtoday, sedikitnya ada tiga titik jalan berlubang di persimpangan itu. Lubang-lubang itu yang awalnya kecil kini makin bertambanh besar sering terjadinya hujan dan akibat beban kendaraan yang melintas. Bak jamur di musim hujan lubang itu terdapat di sisi kanan, kiri bahkan di tengah jalan.

Selain itu, jalan berlubang yang terdapat di Simpang Kuda Sei Panas sering menjadi pemicu kecelakaan tunggal. Hal itu terjadi karena pengendara yang belum pernah melintas atau jarang melintas di jalan itu tidak mengaetahui adanya lubang, biasanya itu terjadi selepas hujan karena jalan berlubang tergenang oleh air.

Dahlan (48), warga Bengkong mengatakan bahwa dijalan itu sering terjadi kecelakaan tunggal akibat jalan berlubang, namun sampai saat ini tampaknya pemerintah enggan membenarkannya meski telah memakan banyak korban.

"Sering kali terjadi kecelakaan di sini, apalagi habis hujan tapi sampai sekarang jalan juga tidak dibenarkan. Tunggu ada yang mati kali," kata Dahlan.

Sementara itu, Buyung (19), tukang tambal ban yang mangkal tidak jauh dari Simpang Kuda Sei Panas membenarkan sering terjadinya kecelakaan di sana. Menurutnya selain jalan berlubang penyebabnya dan lalu lintas yang macet karena jalan berlubang.

"Pernah ada pengendara sepeda motor yang slip bannya karena mengerem mendadak menghindari lubang dan terjatuh. Motornya rusak dan pengendara luka-luka," ujar Buyung.

Buyung menambahkan, pernah beberapa waktu lalu sebenarnya lubang itu telah ditutup oleh warga dengan menggunakan batu kerikil dicampur semen namun tetap juga menganga kembali akibat tingginya curah hujan yang mendera.

Beberapa pengguna jalan terpaksa harus pelan saat melintasi, bahkan ada juga yang nekad mengambil ruas jalan berlawanan meski sangat berbahaya bila ada yang melintas dari arah Dotamana demi menghindari lubang itu.

Di Batam sendiri angka kecelakaan hingga akhir April 2011 sudah terjadi sebanyak 87 kali kecelakaan lalu lintas, dari dari kecelakaan itu memakan sebnayak 44 orang korban meninggal dunia, 53 0rang mengalami luka berat dan 51 orang lainya mengalami luka ringan

Seiring dengan semakin banyaknya jalan berlubang di Batam maka angka kecelakaan lalu lintas dan korban semakin besar. Perhatian pemerintah sangat ditunggu untuk memperhatikan hal tersebut untuk meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas.