Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perusahaan Tempat Kerja Tak Jelas

Jasad Marwan Marbun Terabaikan di Kamar Mayat RSUD Tanjungpinang
Oleh : Charles/TN
Sabtu | 28-05-2011 | 16:47 WIB

Tanjungpinang, batamtoday - Perusahaan tempat bekerja korban jatuh dari ruko lantai 3 di Jalan Ketapang Tanjungpinang, tidak jelas, sehingga jasad pekerja borongan Marwan Marbun (30) hingga saat ini terabaikan dan tergeletak begitu saja di kamar mayat RSUD Tanjungpinang, Sabtu 28 Mei 2011.

Dalam pantauan batamtoday, tidak ada dokter yang memeriksa, sementara tiga temanya yang lain, saat berita ini dipublish, sedang dipanggil dan dimintai keterangan di Polsek Tanjungpinang Barat.

Menurut Dr, teman korban, sebelum dia berangkat ke Polsek Tanjungpinang Barat, mereka berempat bekerja di ruko milik seorang pengusaha Batam, namun mereka mengaku tidak tahu dan tidak kenal dengan pengusaha tersebut. Marwan adalah kepala tukang sekaligus sebagai pemborong, sedangkan 3 teman lainya adalah anak buah dan tukang.

"Sampai saat ini kami juga tidak tahu nama perusahan yang memperkerjakan kami, karena kami bersama korban hanya pekerja borongan, dan Dia (Marwan-red) adalah kepala tukang, dan dia sendiri yang tahu, dan berhubungan dengan perusahaan pemasangan Panel Komposit ruko tersebut," ujar Dr pada batamtoday, di Kamar Mayat RSUD Tanjungpinang, Sabtu, 28 Mei 2011.

Sebelumnya, rekan kerja korban yang lain Roby Tamba mengatakan, kalau korban masih lajang, dan tidak memiliki keluarga di Batam.  Dan rencananya jazad korban akan dipulangkan ke kampung halaman korban di Medan Sumatra Utara.

"Rencananya, mau dipulangkan langsung ke Medan, karena dia nggak punya saudara di Batam," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Marwan yang merupakan pemborong ini, terjatuh dari lantai tiga setelah sebelumnya terkena strum saat mengerjakan panel komposit di bagian depan luar ruko tersebut.

Rekan korban Robi Tamba dan Oi Mong mengaku, saat korban terjatuh, dirinya sedang berada di dalam ruangan lantai tiga, melihat rekanya terjatuh, Roby Tamba langsung berlari turun dari lantai tiga ke lantai bawah, serta memberitahukan hal tersebut pada dua rekanya yang lain, yang saat itu sedang bekerja didalam ruko lantai satu.

"Kami dikabari Robi, dan langsung melihat korban, ternyata sudah telentang di depan ruko sebelah, dengan kondisi kepala pecah, dan matanya juga luka," sebut Oi Mong.

Kendati saat itu korban sempat dilarikan ke RSUD Tanjungpinang, namun ditengah jalan, korban sudah tidak bernyawa lagi.