Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Singapura Kembali Jadi Korban Pembobolan Peretas
Oleh : Redaksi
Jum'at | 06-06-2014 | 14:23 WIB

BATAMTODAY.COM, Singapura - Otoritas Singapura menemukan bahwa peretas telah mengusili lebih dari 1.500 akun yang biasa digunakan untuk mengakses layanan pemerintah via internet. Penyelidikan Infocomm Development Authority of Singapore (IDA) mendapati 1.560 akun SingPass kemungkinan telah "dipakai tanpa izin pengguna".

Menurut IDA, kata sandi 419 akun telah diganti. Alhasil, para pemilik akun mendapatkan pemberitahuan lewat surat elektronik.

"Berdasarkan pemeriksaan IDA, tidak terdapat bukti yang mengarah kepada pembobolan sistem SingPass," ujar badan regulator itu dalam sebuah pernyataan, Rabu silam. "Kata sandi semua pengguna yang menjadi target telah diubah dan kami tengah berupaya menginformasikan insiden tersebut kepada mereka."

Ini bukan kali pertama Singapura harus berhadapan dengan ancaman keamanan internet. Pengumuman IDA menyebar enam bulan setelah Standard Chartered mengungkap bahwa 647 pelanggan private-banking di Singapura kecurian laporan keuangan bulanan. Menurut pihak bank, tidak ditemukan adanya transaksi ganjil pada akun-akun bank yang dimaksud.

Pada November, sejumlah laman yang dijalankan oleh kantor Perdana Menteri dan koran Straits Times diubah tampilannya oleh para oknum yang diduga berasal dari kelompok peretas Anonymous.

Dalam peristiwa terbaru, IDA mengatakan pembobolan pertama kali diketahui pada Senin saat operator SingPass, CrimsonLogic, melaporkan bahwa sejumlah pengguna menerima surel pemberitahuan perubahan kata sandi. Padahal, mereka tidak meminta penggantian kata sandi.

Regulator itu lantas menemukan "kejanggalan" pada sejumlah nomor telepon genggam yang dikaitkan dengan sejumlah kasus yang menimpa akun SingPass. Mereka pun mengadukan masalah itu kepada polisi.

"Pemerintah Singapura menganggap serius masalah keamanan Internet," ujar IDA dalam pernyataan. "Kami akan terus memperkuat seluruh layanan Internet pemerintah sebagai bagian dari upaya terus-menerus memperbaiki keamanan."

Dalam pernyataan terpisah, CrimsonLogic mengatakan tengah bekerja sama dengan IDA serta pihak berwenang terkait demi menelusuri kasus tersebut.

SingPass memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi online untuk kepentingan administrasi warga, seperti mengisi formulir pajak pendapatan pribadi dan pensiun. Layanan itu tersedia bagi warga Singapura, penduduk tetap, dan warga asing yang sebagian besar adalah profesional dan pekerja berketerampilan menengah. (*)

Sumber: The Wall Street Journal