BATAMTODAY.COM - KURANGNYA aliran darah dan oksigen ke bayi selama persalinan dapat menyebabkan kerusakan otaknya. Kondisi ini, disebut sebagai hipoksia-iskemik encephalopathy (HIE), diobati dengan pendinginan tubuh total sehingga mengurangi resiko komplikasi sebesar 25 sampai 35 persen.

Profesor pediatri di Universitas Duke, C Michael Cotten, bekerja sama dengan rekan-rekan mengembangkan terapi adjuvant untuk mengurangi risiko komplikasi bagi bayi-bayi yang rentan itu. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Journal of Pediatrics, Mei 2014, Cotten dan timnya melaporkan kelayakan penggunaan sel darah dari tali pusarnya membantu otak yang terluka dalam memperbaiki dirinya sendiri (self-recovery).

Dikutip dari rilis resmi pihak universitas, mulai Januari 2009, tim mendaftarkan 23 bayi dalam percobaan Tahap I. Jumlah bayi yang baru lahir ini, baik yang meninggal ataupun mengalami masalah neurologis, diukur pada usia satu tahun setelah pengobatan pendinginan tubuh dan sel-sel darah tali pusat adalah 41 persen. Sementara bayi yang didinginkan tetapi tidak menerima sel-sel darah tali pusat memiliki tingkat 60 sampai 65 persen dari kematian atau bertahan hidup selama satu tahun abnormal.
 
Studi kelayakan ini adalah kecil dan tidak diacak dengan benar, uji coba non-klinis (blinded clinical trial). Cotten kini bekerja sama dengan jaringan kesehatan lainnya untuk mengembangkan uji coba secara acak yang bertujuan untuk mendaftarkan 250 - 400 bayi yang baru lahir.
 
Cotten menekankan pentingnya kolaborasi sesungguhnya di setiap bagian antara staf labor dan staf klinis, neonatologist, dan laboratorium sel darah, serta spesialis perkembangan saraf, agar persalinan berjalan sukses.
 
"Jenis penelitian ini membutuhkan komitmen dan antusiasme dari semua bagian dan menunjukkan potensi sesungguhnya tim antar-disiplin dapat berkontribusi dalam penelitian," katanya. (*)

Editor: Roelan