Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PMII Desak Kepolisian Usut Kasus Penganiayaan oleh Kadisdik Kepri
Oleh : Habibi
Rabu | 28-05-2014 | 13:13 WIB
pmii_pinang_selebaran.jpg Honda-Batam
Mahasiswa membagikan brosur berisikan pernyataan masyarakat Tanjungpinang terkait kasus yang dilakukan Kadisdik Kepri.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tanjungpinang menggelar aksi pembagian brosur di Lapangan Pamedan Tanjungpinang, Rabu (28/5/2014).

Aksi tersebut bertujuan mendesak pihak kepolisian segera mengusut kasus penganiayaan rekan mereka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Yatim Mustofa saat melakukan aksi demo Senin (26/5/2014) di Kantor Disdik Kepri, yang hingga kini belum disentuh.

"Kita meminta masyarakat mendukung permintaan kita agar pihak kepolisian memroses laporan kami bernomor laporan STPL/217/K/V/2014/Kepri/SPK-RESTPI. Penerima laporan kemarin adalah Ipda Narsanta, kita mendesak agar pihak kepolisian mengusut kasus penganiayaan teman kami itu," tutur Aspan, koordinator aksi tersebut kepada media.

Aspan mengatakan sejak laporan masuk, hingga hari ini belum ada tindak lanjut dari kepolisian Tanjungpinang. Oleh karena itu, PMII akan ke Jakarta untuk mendatangi Mabes Polri besok, Kamis (29/5/2014) agar institusi itu memerintahkan Kapolres Tanjungpinang untuk mengusut kasus tersebut.

"Hasil visum telah masuk, tapi hingga sekarang belum ada pemanggilan dari kepolisian.Padahal teman kami, Hellyanto dan Jasman jelas-jelas telah diperlakukan secara tidak pantas oleh pak Yatim," tutur Aspan.

Selain itu, Aspan dan rekan-rekan juga mengatakan akan melakukan aksi yang lebih besar lagi terkait persoalan dugaan mark up dana laboratorium untuk SMA sekaligus meminta Gubernur Kepri memecat Yatim karena dia telah melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia dan melakukan tindakan yang berlawanan dengan hukum.

"Pak Yatim harus bertanggung jawab dengan apa yang telah diperbuatnya, sementara itu Gubernur juga harus dengan tegas dengan pencopotan jabatan," tutur Aspan.

Sementara itu, Hellyanto yang merupakan korban, kepada BATAMTODAY.COM megatakan bahwa benar Yatim telah melakukan tindak kekerasan kepadanya. Helly yang pada saat itu mengaku ingin melerai agar mahasiswa tidak maju, tapi malah dia disingkirkan oleh Yatim Mustafa dan didorong hingga terjatuh.

"Saat itu saya ingin menghalangi agar mahasiswa tidak menerobos masuk ke dalam, tapi oleh pak Yatim saya dipinggirkan dan dia menolak saya sampai lutut saya keseleo karena jatuh," tutur Hely.

Helly sebagai korban meminta pertanggungjawaban dari Yatim Mustafa dan juga meminta pihak kepolisian agar mengusut masalah ini hingga tuntas. Terkait hasil visum, Helly mengaku tidak tahu, namun hasil tersebut sudah di tangan pihak kepolisian. "Kemarin visumnya di RSUP," tutur Helly.

Editor: Dodo