Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KIB Lobam Harus Punya Daya Tarik Khusus untuk Memikat Investor
Oleh : Harjo
Selasa | 20-05-2014 | 17:10 WIB
jamin hidajat dan dubes ri meksiko.JPG Honda-Batam
Jamin Hidajat berbincang dengan Hamdani Djafar, Dubes RI untuk Meksiko, dan Ibnu Hadi, Direktur Amerika Utara dan Tengah. (Foto: Harjo/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam diharapkan bisa memberikan daya tarik tersendiri agar investor tertarik untuk menanamkan modalnya ke kawasan tersebut. Apalagi, sejak kawasan mulai beroperasi hingga saat ini masih merugi.

Demikian disampaikan oleh Direktur KBRI untuk Amerika Utara dan Tengah, Ibnu Hadi, saat berkunjung ke Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam, Senin (19/5/2014) kemarin. Menurutnya, pengelola kawasan harus memiliki daya tarik sendiri yang ditawarkan kepada calon investor, mengingat sampai sejauh ini para pengusaha terutama asal Jepang masih banyak memilih kawasan industri di wilayah Jabotabek.

Ibnu menyampaikan hal tersebut setelah mendengar keluhan dari pengelola Kawasan KIB Lobam yang disampaikan oleh Senior Liaison Maneger PT BIIE Lobam, Jamin Hidajat, jika kawasan tersebut masih terus merugi atau memiliki rapor merah. Salah satu penyebabnya adalah masih adanya tumpang tindihnya aturan dalam penerapan free tade zone (FTZ).

"Sampai sejauh ini para investor asal Jepang justru masih memilih berinvestasi ke wilayah Jabotabek ketimbang ke wilayah Batam atau Bintan sendiri. Sehingga pengelola kawasan dan pemerintah harus memberikan penawaran yang lebih menarik agar para investor tertarik untuk menanamkan modalnya ke kawasan ini," saran Ibnu Hadi, yang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar RI di Jepang. 

Namun demikian, dari penjelasan baik keluhan dan potensi yang dimiliki oleh KIB Lobam, dirinya siap untuk ikut mempromosikan kawasan ini ke kancah internasional demi kemajuan dan perkembangan kawasan yang sudah 20 tahun beroperasi namun masih belum menunjukkan tanda-tanda kemajuan.

Hal yang sama disampaikan oleh Sekjen Dispora Indonesia, Djoko Waluyo. Menurutnya, permasalahan yang disampaikan oleh pengelola KIB Lobam tidak pernah diketahui oleh pihak Diaspora. Terutama permasalahan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan berdampak kepada lambannya invesntor yang masuk ke kawasan ini.

"Kami selama ini tidak mengetahi adanya permasalahan seperti ini yang dialami oleh kawasan industri ini dan Bintan khususnya. Karena kalau di luar negeri jelas semua mengutamakan kepentingan yang lebih luas demi kemajuan dan perkembangan usaha," kata Djoko yang lama berdomisili di Meksiko.

Sebaliknya, Asisten I Bupati Bintan, M Hedrik, yang hadir dalam diskusi antara pengelola kawasan dan rombongan Kedubes RI untuk Meksiko di KIB Lobam, menyampaikan, terkait permaslaahan yang dikeluhkan oleh pengelola kawasan, sampai sejuah ini Pemkab Bintan masih melakukan pemantapan.

"Kita masih melakukan pemantapan dalam penerapan FTZ secara menyeluruh dan sampai saat ini masih dalam tahap proses," terangnya. (*)

Editor: Roelan