BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Program daur ulang sampah dan bantuan sejumlah drum-drum maupun bak sampah untuk dijadikan pupuk kompos kepada 18 kelurahaan tidak berjalan optimal. Hal itu disebabkan minimnya kesadaran warga dalam memanfatkan sumber daya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

"Saya akui program pupuk kompos yang kita galakkan di masing-masing kelurahaan tidak berjalan sesuai yang diharapkan," kata Gunawan Grounimo, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Tanjungpinang, Senin (5/5/2014).

Meski begitu, dia tetap berencana akan melakukan sosialisasi dan pembinaan kembali kepada
warga untuk menjelaskan manfaat bantuan sejumlah tong sampah,  membuang sampah pada tempatnya, daur ulang sampah sehingga bernilai ekonomis, sampai sampah yang akan dijadikan pupuk untuk tanaman.

"Data terakhir, hanya empat kelurahaan yang masih aktif. Sisanya sama-sama sekali tidak ada aktivitas (pembuatan pupuk kompos)," katanya. (*)

Editor: Roelan