Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Cara Murah untuk Cek Jantung
Oleh : Redaksi
Rabu | 30-04-2014 | 09:43 WIB
cek jantung.jpg Honda-Batam
Alat pemindai ditempatkan pada leher pasien, di atas arteri karotid. Pengukuran pembuluh nadi yang kaku bisa didapat dalam waktu semenit. (Foto: dpa)

BATAMTODAY.COM - PARA peneliti di Pusat Inovasi Teknologi Medis (HTIC) di Chennai, India, telah menciptakan sebuah alat sederhana untuk mengecek pembuluh darah yang kaku dan memberi peringatan saat ada masalah dengan jantung.

Alat yang diberi nama ARTSENS tersebut membantu mencegah menjamurnya penyakit jantung akibat faktor-faktor seperti asupan tak sehat dan stres.

Hingga kini, ultrasonografi medis yang menggunakan pencitraan selalu dipakai untuk mengetes elastisitas dan struktur sebuah pembuluh nadi. Mesin USG konvensional umumnya besar, mahal dan perlu dioperasikan oleh tenaga ahli.
 
Jayaraj Joseph yang mengepalai proyek ini di HTIC, kepada DW ia mengatakan bahwa sejumlah faktor, termasuk usia dan gaya hidup, dapat mempengaruhi pembuluh darah seseorang dan kemudian mengganggu fungsi normal jantung. ARTSENS, menurutnya, membantu mengidentifikasi ketidaknormalan pada pembuluh darah sehingga penyakit jantung dapat dicegah melalui diagnosa dan perawatan dini.

Penggunaan sebuah alat pemindai USG berukuran kecil juga menjadi keuntungan lain dari ARTSENS, setidaknya menurut Preejith, seorang desainer elektronik kepada DW.

Alat ini sudah diuji coba pada tiga uji klinis yang berbeda. Hasil tes menunjukkan bahwa mesin buatan India ini sebanding dengan sistem pencitraan yang biasanya digunakan.
 
Dibandingkan mesin pencitraan USG standar, produsen ARTSENS dengan bangga menyatakan, betapa ringkas alat buatan mereka dan mudah dibawa kemana-mana. Pembuatan prototipenya memakan biaya sekitar 1.200 Euro, yang tergolong kecil dibandingkan investasi sebesar 20.000 Euro untuk sebuah mesin USG.

Tidak lama lagi alat ini akan siap dilempar ke pasar, ungkap Mohanasankar Sivaprakasam, ketua HTIC, kepada DW.

Tim riset berharap inovasi mereka dapat berguna bagi sektor kesehatan publik India karena memungkinkan pemindaian pasien secara massal. Di negara seperti India, di mana lebih dari 2,5 juta orang meninggal setiap tahun akibat penyakit jantung, alat ini akan dianggap sebagai sebuah anugerah. (*)

Sumber: Deustche Welle