Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pelaksanaan Pileg di Batam Dinilai Amburadul

Bawaslu Kepri Bentuk Tim Investigasi, KPU Batam Tak Gentar
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 15-04-2014 | 20:40 WIB
IMG-20140415-01515.jpg Honda-Batam
Muhammad Syahdan (kiri), didampingi anggota KPU, Mulkan Siregar dan Ahmad Yani Lamintang. (Foto: Irwan Hirzal/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Razaki Persada, berani bilang, penyelenggara pemilu legislatif (pileg) di Batam paling berantakan se-Kepri. Bawaslu Kepri berencana membentuk tim investigasi untuk menelusuri kembali permasalahan pemilu di Batam, sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam, tak gentar dengan rencana tersebut.

"Kalau Bawaslu menyatakan Batam paling amburadul dalam pelaksanaan pemilu tahun ini, itu sah-sah saja. Silahkan saja Bawaslu bentuk tim, itu haknya," ujar Muhammad Syahdan, Ketua KPU Batam, Selasa (15/4/2014) sore.

Syahdan yang didampingi anggota KPU Batam lainnya, Mulkan Siregar dan Ahmad Yani Lamintang, menyatakan siap untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah dikatakan Bawaslu Kepri mengenai pelaksanaan pileg di Batam.

Syahdan juga mengatakan siap membuktikan jika KPU Batam tak sekalipun menyalahi aturan menyusul banyaknya keributan saat proses penghitungan suara di PPS. Menurut Syahdan hal itu masih dalam batas kewajaran.

"Dalam pemilu tak ada yang berjalan sempurna. Itu hal yang wajar. Apalagi Batam adalah kota dengan jumlah penduduk terpadat di Kepri, pasti permasalahannya lebih komplek dibandingkan daerah lainnya di Kepri," tukas Syahdan.

Mengenai dokumen pemilu seperti formulir dan lampiran C-1 yang banyak menjadi sorotan sebagai sumber permasalahan, Syahdan mengatakan hal itu masih dalam batas kewajaran. Menurutnya, kedatangan logistik pemilu dari pusat ke Batam mendapatkan jadwal paling akhir, bahkan tetap terlambat dari jadwal.

"Kami siap bertanggung jawab karena kami sudah menjalankan pelaksanaan pileg sesuai dengan peraturan KPU yang ada," pungkasnya. (*)

Editor: Roelan