Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Letusan Gunung Berapi Pengaruhi Proses Mikroba Laut
Oleh : Redaksi
Sabtu | 12-04-2014 | 09:48 WIB

BATAMTODAY.COM - LEDAKAN dari erupsi gunung berapi dapat mengganggu aspek penting dari siklus nitrogen global. Demikian dipaparkan peneliti yang telah menyelidiki deposito abu di dasar laut.

Penelitian yang diterbitkan dalam Environmental Microbiology Reports, menilai bagaimana abu atau debu vulkanik mempengaruhi mikroba yang hidup dalam sedimen laut dalam. Para peneliti sangat tertarik pada mirkoba yang mendapatkan energi melalui metabolisme anammox ini.

Metabolisme ini merupakan proses pernapasan di mana bakteri menggabungkan nitrit dan senyawa amonium dari sedimen dan mengubahnya menjadi gas nitrogen. Proses seperti ini sering digunakan oleh instalasi pengolahan air limbah untuk menghilangkan ammonium dan nitrat dari limbah, sehingga lebih kecil kemungkinannya untuk menyebabkan ganggang meracuni lingkungan.

Dikutip dari phys.org, tim mempelajari inti sedimen yang diambil dari dasar laut dekat Pulau Montserrat di Lesser Antilles untuk melihat apakah ada lebih banyak bukti mikroba menggunakan proses anammox, atau proses pernapasan lain yang disebut denitrifikasi.

"Kami tertarik pada bagaimana abu vulkanik yang diendapkan dari gunung berapi Montserrat mengubah komposisi sedimen di air di sekitarnya dan bagaimana mengubah jalur nitrogen," papar Dr Bongkeun Song, dari Ilmu Kelautan Institut Virginia, yang memimpin penelitian.

"Pada sedimen laut dalam yang tidak terpengaruh oleh abu vulkanik, kami melihat persentase yang tinggi dari gas nitrogen yang telah dihasilkan oleh proses anammox. Tapi ketika kami pergi ke sebuah situs dengan jumlah abu vulkanik tinggi, kami melihat bahwa kedua anammox dan denitrifikasi," kata Song.

Tidak seperti denitrifikasi  yang dapat menghasilkan gas rumah kaca seperti nitrous oxide dan karbon dioksida bersama gas nitrogen tidak berbahaya, anammox mampu memperbaiki karbon dioksida menjadi karbon organik dalam sedimen, terperangkap secara efektif, dan mengeluarkannya dari atmosfer.

Dengan menghambat annomox , efek vulkanik yang eksplosif mungkin telah menyebabkan peningkatan gas rumah kaca. Bumi sendiri telah mengalami periode panjang dari aktivitas gunung berapi di masa lalu.

Pada zaman dinosaurus punah, aktivitas gunung berapi besar di wilayah itu yang disebut Deccan Traps, berlangsung sekitar satu setengah juta tahun. Memang, aktivitas tersebut telah menyebabkan beberapa ilmuwan menduga hal ini memberikan kontribusi terhadap punahnya dinosaurus.

Para peneliti terkejut menemukan bahwa proses anammox juga lebih rendah karena kandungan amonia yang tinggi dari abu vulkanik, ini menunjukkan jika mikroba menggunakan anammox yang disukai.

"Abu vulkanik mengandung banyak logam dan beberapa amonium, tetapi sebenarnya juga mengandung banyak zat besi yang dapat bereaksi dengan nitrat dan sebagainya yang menghambat denitrifikasi dan proses anammox," kata Song. (*)

Editor: Roelan