Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Istri Korban Pemukulan dengan Martil Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku
Oleh : Habibi
Rabu | 02-04-2014 | 19:56 WIB
IMG-20140402-00035.jpg Honda-Batam
Rusni Pujiati, saat mendampingi suaminya, Bambang Sumantri, yang menjadi korban pemukulan dengan martil yang diduga dilakukan keponakannya sendiri. (Foto: Habibi Kasim/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Istri korban percobaan pembunuhan di Perumahan Griya Bina Kencana Blok B nomor 1, Jalan Taman Sari Tanjunguban, Rusni Pujiati, meminta pihak kepolisian segera menangkap pelaku yang telah mencelakakan suaminya, Bambang Sumantri, bos perusahaan travel di Tanjunguban.

Bambang terbaring tak berdaya di Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau (RSUP Kepri) Tanjungpinang, setelah dirujuk dari RSUP Tanjunguban, Rabu (2/4/2014) akibat kepalanya dipukul martil.

Saat ditemui di RSUP Provinsi Kepri, Rusmini menceritakan kronologis kejadian percobaan pembunuhan suaminya yang diduga dilakukan oleh keponakannya sendiri, Muhammad Zulifar, yang saat ini sedang buron. Kjadian tersebut bermula pada pukul 6.30 WIB pagi, saat suaminya pulang ke rumah.

Saat suaminya hendak membuka pintu ingin masuk ke rumah, ada yang memukul kepalanya dari belakang yang diduga dilakukan oleh Zulifar. Bambang tergeletak di lantai. Pelaku masih memukuli kepala Bambang dengan martil secara bertubi-tubi meskipun suaminya itu sudah tergeletak tak berdaya di lantai.

"Saya memang kebetulan masih dalam perjalanan pulang ke Tanjungpinang. Saat kejadian saya sedang di Palembang, jadi tidak ada di rumah. Menurut suami saya, setelah dipukul dia berusaha keluar rumah, tapi dihadang. Kemudian ada tetangga yang datang, namanya Tias, yang ingin beli tiket. Keponakan saya ini keluar dan bilang hari ini tidak terima tiket katanya dan pintu ditutup lagi," tutur Rusni.

Kebetulan, rumah itu sekaligus digunakan sebagai kantor travel, usaha yang dijalani Bambang.

Mendengar ada tamu, Bambang langsung menjerit meminta pertolongan. Tias mendengar teriakan korban dan langsung memanggil warga juga RT setempat. Namun saat warga datang, keponakan Rusni yang diduga pelaku itu sudah tidak ada di tempat.

"Tapi saat pelaku kabur, ada saudara saya yang lihat. Tangan dan badannya sudah bersimbah darah. Saat ditanya sama saudara saya, dia bilang tidak ada apa-apa dan langsung kabur bersama temannya. Tapi saudara saya ini tidak tahu siapa temannya itu," terang Rusni.

Rusni mengaku selama ini hubungan keluargnya dengan pelaku baik-baik dan tidak ada masalah yang terlalu serius. Dia juga tidak mencium motif demdam dari pelaku.

"Untuk sekarang memang saya tidak tahu apa motifnya, karena memang tidak ada masalah. Tiba-tiba saja seperti ini. Apa selama saya berangkat tiga hari ini dia ada masalah sama suami saya, saya tidak tahu. Suami saya tidak ada cerita juga," tutur Rusni.

Sementara itu, terkait korban, dokter dari RSUP Tanjunguban, Indra, yang turut mengantar korban ke RSUP Tanjungpinang, mengatakan, diduga pemukulan tersebut bukan dengan maretil, melainkan dengan linggis. Karena luka sobekan di kepala korban seperti bekas benda runcing yang tumpul.

" Ada hampir 200 jahitan saat kami jahit tadi. Dan memang lukanya terbuka seperti kena benda tumpul. Saya curiga bukan dengan martil tapi linggis," terang Indra.

Saat ini, Indra belum tahu tentang kondisi persis korban. Dokter RSUP Tanjungpinang pun saat ditanyai sedang melakukan pemeriksaan.

Bambang sendiri saat ditemui sudah dalam keadaan sadar dan mampu berbicara namun masih lemah. (*)

Editor: Roelan