Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kisah Hidup Jagal Jombang Dijadikan Film Dokumenter
Oleh : Detik
Jum'at | 15-10-2010 | 10:23 WIB

Cirebon - Ferry Idham Henyansyah alias Ryan, berjuluk Jagal dari Jombang atas kasus 11 pembunuhan berantai yang dilakukannya akan ditayangkan di TV berbayar Crime and Investigasi Network yang tayang di Indovision di saluran 208. Kini media asing memberi julukan baru, The Smiling Killer. Apa tanggapan Ryan?

"Apaan tuh? Sebodo mau disebut apaan juga," tukas Ryan di Lapas Kelas 1 Kesambi, Cirebon, Jumat (15/10/2010).

Ferry Idham Henyansyah alias Ryan, membenarkan dirinya banyak diwawancara media asing. Salah satu hasilnya adalah film dokumenter kasus pembunuhannya yang akan tayang di TV kabel.

Ryan mengatakan sejak 4 bulan lalu, banyak permintaan wawancara dengan media asing. Mereka datang dari berbagai negara.

"4 Bulan lalu ada banyak media yang ke sini wawancara aku. Dari India, Hong Kong sama Belgia. Kalau Prancis malah sudah duluan sebelum mereka-mereka itu," kata Ryan yang kini mendekam di LP Kelas 1 Kesambi Cirebon, menunggu eksekusi hukuman mati.

Namun Ryan tidak mengetahui persis, wawancara itu nantinya akan dibuat dalam format apa. Mereka datang dari stasiun TV mana pun, Ryan juga lupa. Termasuk dia tidak ingat Crime and Investigation Network yang kini akan menayangkan film dokumenternya.

"Nggak tahu, mungkin kayak satu jam lebih dekat bersama Ryan," kata mantan kekasih Novel ini.

Ryan mengatakan, wawancara ini bisa berlangsung dengan difasilitasi oleh pengacaranya. Para wartawan asing itu mendatangi Ryan ke Cirebon.

"Mereka yang ke sini, masak gue yang keluar," celetuk Ryan.

Menurut Ryan, dia sama sekali tidak menduga akan mendapatkan publikasi luas atas perbuatannya. Apalagi kalau sampai kemudian dibuatkan film dokumenter yang tayang di mancanegara.

"Nggak tahu," kata Ryan pendek soal rencana penayangan film dokumenternya.

Ryan mengatakan, dia dulu pernah becanda dengan teman-teman saat masih SMA. Bagaimana caranya supaya jadi orang terkenal.

"Terus gue bilang, bunuh saja orang terkenal sebanyak-banyaknya. Eh, jadi terkenal benaran deh. Terkenal jeleknya," sesal Ryan.

Ryan mengaku mendapat imbalan atas sejumlah wawancara dengan media asing yang salah satunya berwujud film dokumenter yang akan tayang di mancanegara. Ryan enggan menyebutkan jumlahnya, namun uang itu dia berikan pada sang ibunda. "Iya dikasih, adalah (jumlahnya)," kata Ryan.

Dia mengatakan jumlahnya banyak, tapi tidak sampai ratusan juta rupiah. "Ya nggaklah. Kalau ratusan juta, udah gue beliin tanah kali," celetuknya.

Menurut Ryan, sebagian uang dari wawancara dengan media asing itu dia berikan kepada ibunda. Sisanya untuk kebutuhan Ryan selama di penjara.

"Aku kasih ke ibu sebagian. Paling aku minta untuk keperluanku di sini. Lagian aku di penjara mau beli apa sih?" ujarnya.

Menurut Ryan, TV lokal juga beberapa kali mewawancarai dia. Ryan juga diberi imbalan dari wawancara itu. Bahkan Ryan juga pernah menandatangani kontrak untuk pembuatan kisah hidupnya.

"Nggak tahu judulnya apa, aku cuma ngasih perjalanan hidup dari kecil sampai besar. Tentang cerita-cerita aku, bagaimana pacaran. Aku cuma dikasih Rp 5 juta," tutup Ryan.

Kasus pembunuhan yang dilakukan Ryan menggegerkan Tanah Air pada medio 2008. Berawal dari kasus mutilasi di Depok, rupanya Ryan juga telah membunuh 10 orang lain termasuk di Jombang, Jawa Timur.

Ryan telah divonis hukuman mati atas perbuatannya. Sambil menunggu eksekusi, Ryan dipindah dari LP Depok ke Lapas Kelas 1 Kesambi Cirebon. Ryan divonis mati di persidangan di PN Depok pada 2009 lalu. Dia terbukti membunuh 11 orang. Ryan telah mengajukan banding, kasasi, dan PK ke MA. Namun upaya hukumnya semua ditolak, tinggal menunggu upaya hukum grasi (pengampunan dari presiden).

Kisah Ryan pun menarik perhatian media asing. Hasilnya, film dokumenter Ryan akan mendunia lewat TV kabel di saluran Crime and Investigation Network (CIN). Tayangan ini muncul perdana Minggu (17/10/2010) pukul 20.00 WIB. Di Indovision, CIN ditayangkan pada channel 20.