Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menghirup Bau Jamur Bisa Sebabkan Penyakit Parkinson
Oleh : Redaksi
Senin | 17-03-2014 | 10:39 WIB
stroke.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM - Waspadai jika rumah Anda digenangi banjir. Kondisi yang lembab bisa mempercepat tumbuhnya jamur, baik di dinding, kayu, dan barang-barang lainnya. Senyawa kimia yang menyebabkan munculnya bau apek pada jamur bisa memicu gejala yang mirip dengan penyakit parkinson.

Itulah hasil studi yang dilakukan oleh peneliti dari Rutgers dan Emory Universitas dan diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences.

Penyakit parkinson adalah gangguan neurologis degeneratif dan progresif yang ditandai dengan tremor, otot-otot yang kaku dan lambat, serta gerakan tidak tepat. Gejala lainnya termasuk kesulitan menelan dan depresi.

Rekan penulis studi, Joan Bennett, mengatakan, ia pertama kali tertarik pada hubungan antara jamur dan gejala neurologis ketika rumahnya banjir setelah diterjang badai Katrina. Pada minggu-minggu berikutnya, rumahnya dipenuhi dengan jamur dan ia mulai mengalami masalah kesehatan yang parah.

"Aku merasa hal-hal yang mengerikan. Sakit kepala, pusing, mual. Saya tak berpikir jika bernafas udara di tempat yang dipenuhi spora jamur bisa menimbulkan sakit," katanya seperti dilansir Natural News.

Alkohol Jamur

Penelitian Bennett pada sampel jamur di rumahnya sendiri pada akhirnya menuntunnya untuk mencurigai senyawa 1 okten-3-ol yang dikenal sebagai alkohol jamur.

Dalam penelitian terbaru, peneliti memberikan lalat buah dengan jamur alkohol. Peneliti menemukan bahwa bahan kimia tersebut membunuh sel-sel transmisi dopamin dalam otak serangga itu, yang menunjukkan penurunan tingkat dopamin.

Dalam eksperimen lain, alkohol jamur juga memblokir aktivitas dua gen yang terlibat dalam transportasi dopamin, plasma membran transporter dopamin (DAT) manusia dan VMAT ortolog (VMAT2) manusia. Hal ini menyebabkan penurunan yang sesuai dalam penyerapan dopamine.

"Pekerjaan kami menunjukkan bahwa alkhol jamur mungkin juga berhubungan dengan penyakit, khususnya bagi orang-orang dengan kerentanan genetik," kata co-author, Arati Inamdar.

Perubahan yang diamati dalam otak lalat buah mirip yang terlihat pada pasien manusia dengan penyakit parkinson. Namun gangguan yang terlihat dalam gerakan lalat juga mencerminkan efek dari terpapar pestisida dalam jumlah banyak.

Hal ini dapat diartikan bahwa alkohol jamur dan beberapa pestisida memberi dampak pada sistem saraf dengan cara yang sama, dan itu bisa menjelaskan mengapa pestisida dan jamur dapat menghasilkan gejala-gejala neurologis yang sama.

"Peningkatan kejadian penyakit Parkinson terlihat pada populasi pedesaan, di mana biasanya dikaitkan dengan paparan pestisida, " tulis para peneliti.

"Namun, prevalensi jamur di lingkungan tersebut dapat memberikan faktor risiko yang masuk akal lainnya untuk perkembangan penyakit parkinson."

Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan hubungan antara jamur dan gejala neurologis. Namun, banyak konsekuensi kesehatan negatif akibat paparan jamur sudah lama didokumentasikan dengan baik, termasuk peningkatan risiko alergi pernapasan, asma dan infeksi dada.

Kerusakan Jaringan Otak

Menurut Parkinson's Disease Foundation, sekitar satu juta orang menderita penyakit ini di Amerika Serikat, dengan 60.000 kasus baru didiagnosis setiap hari.

Penyakit ini terjadi ketika sel-sel saraf di daerah tertentu dari otak mati, menurunkan tingkat dopamin neurotransmitter. Tidak ada obat pada kondisi ini, walaupun obat-obatan tertentu dapat mengurangi gejalanya saja.

Para ilmuwan tidak tahu apa yang menyebabkan kerusakan jaringan otak sehingga memicu penyakit parkinson, meskipun tampaknya hasil dari kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

Paparan pestisida, khususnya, sangat terkait dengan risiko parkinson. Namun, karena ada kasus parkinson yang dilaporkan sebelum revolusi industri, para ilmuwan percaya bahwa faktor lain juga dapat menyebabkan penyakit itu. (*)

Editor: Roelan