Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Alasan Ada 'Biaya' Ambil Darah di PMI
Oleh : Habibi
Selasa | 11-03-2014 | 09:12 WIB
soemantri_waka_pmi_tgpinang.JPG Honda-Batam
Soemantri, Wakil Ketua PMI Tanjungpinang. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pengambilan stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) tak dipungkiri dikenakan "biaya", meskipun itu hasil dari pendonor yang sukarela mendonorkan darahnya. Namun menurut Wakil Ketua PMI Kota Tanjungpinang, Soemantri, biaya itu wajar.

Dia juga memaklumi banyaknya keluhan masyarakat terkait pemanfaatan stok darah dari PMI.

"Memang banyak yang mengeluh, namun apa boleh buat karena kita di PMI itu juga banyak mengeluarkan biaya. Salah satu contoh adalah saat Anda mendonor, tentu darah itu dicek, dinetralisir, diolah kembali. Nah, itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit juga," terang Soemantri, menjawab BATAMTODAY.COM.

"Memang, orang mendonorkan darah secara sukarela, tapi proses untuk mendapatkan darah bagus itu perlu biaya. Makanya warga kalau mengambil darah bayar ke PMI," imbuh dia.

Dia mengakui, biaya untuk "menyehatkan" darah itu tak bisa dihindari. Termasuk bagi warga yang menggunakan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) pun biaya itu dibayar oleh pemerintah.

"Ini yang harus dimerngeti oleh masyarakat. Dana itu memang untuk PMI, namun untuk keperlaun operasional, seperti membeli perlengkapan habis pakai, peralatan baru. Kita juga meminta pengertian masyarakat untuk hal ini," ujarnya. (*)

Editor: Roelan