Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terapi Ozon dapat Perbaiki Jaringan yang Terluka dan Meringankan Nyeri
Oleh : Redaksi
Sabtu | 08-03-2014 | 08:16 WIB

BATAMTODAY.COM - Ozon adalah molekul O2 dengan tambahan satu molekul oksigen sehingga menjadi O3. Molekul oksigen ekstra ini memberikan semua sifat medis yang luar biasa.

Oksigen tidak berwarna dan tidak berbau, sementara ozon berwarna biru (inilah yang menyebabkan langit berwarna biru). Penggunaan ozon untuk mengobati berbagai kondisi medis pertama kali dikembangkan pada tahun 1950 di Jerman dan secara bertahap telah menyebar di Amerika selama 25 tahun terakhir.

Terapi ozon dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kronis termasuk penyakit jantung, diabetes, hepatitis kronis, herpes, kelelahan kronis, penyakit degeneratif dan sebagainya. 

Kebanyakan orang berpikir ozon sebagai polutan di udara hasil produk sampingan pembakaran mesin mobil yang berbahaya jika dihirup. Memang, ketika dihirup, ozon mengiritasi saluran udara karena efek oksidasi. Namun, ketika disuntikkan ke dalam tubuh, ozon sangat efektif dalam merangsang proses penyembuhan dan menghilangkan rasa sakit kronis. 

Ozon sendiri ditemukan secara alami dalam tubuh. Sel darah putih menjadikannya sebagai bagian dari respon imun.Seperti autotherapy, ketika darah seseorang terpapar ozon kemudian diinfuskan kembali, adalah metode administrasi untuk penyakit degeneratif. 

Dikutip dari Natural News, ada lima sifat yang membuat terapi ozon berguna bagi  kesehatan:

1. Ozon adalah pengatur kuat dari sistem kekebalan tubuh. Dalam kasus penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, ozon akan menenangkannya. Ketika sistem kekebalan tubuh berada di bawah aktif pada kanker dan infeksi kronis, ozon akan merangsang pembentukannya. 

Hal ini karena ozon merangsang membran sel sel darah putih untuk membuat sitokin seperti interferon gamma, interleukin-2 dan tumor necrosis factor-alpha.

2. Terapi ozon merangsang peningkatan penyerapan oksigen dengan merangsang enzim yang disebut DPG, yang memungkinkan hemoglobin dalam sel darah merah untuk melepaskan oksigen. Pada penderita diabetes, misalnya, memiliki DPG yang kurang sehingga menyebabkan kekurangan oksigen selular relatif.

3. Terapi ozon meningkatkan sirkulasi dengan meningkatkan cara darah mengalir melalui pembuluh darah kecil, yang memungkinkan oksigen membawa hemoglobin untuk mencapai kapiler di mana sel-sel akan menerima lebih banyak oksigen yang mereka butuhkan.

4. Terapi ozon meningkat perlindungan antioksidan ketika diberikan melalui paparan IV darah sebelum diinfuskan kembali. Kebanyakan orang dengan penyakit kronis memiliki pertahanan antioksidan yang rendah.

5. Terapi ozon adalah stimulan mitokondria yang kuat. Karena, penyebab mendasar dari semua penyakit degeneratif dari diabetes untuk penyakit jantung menurunkan produksi energi dari mitokondria, dan ozon seringkali dapat memperbaiki masalah ini. 

Hal ini dilakukan dengan mempercepat siklus Kreb, atau siklus bagaimana tubuh mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi energi aerobik.

Ozon dibuat untuk tujuan medis dengan ozon generator yang mengambil oksigen dari tangki dan mengekspos ke sebuah percikan listrik. Hal ini menciptakan dua ion oksigen singlet, yang kemudian menempel pada dua molekul O2 untuk membuat dua molekul O3.

Gas ozon kemudian dapat ditarik ke dalam jarum suntik yang akan digunakan untuk injeksi ke setiap bagian dari tubuh yang memiliki peradangan kronis dan nyeri. Jarum yang digunakan untuk injeksi ini adalah 29G, yang merupakan ukuran yang sama seperti kebanyakan suntikan insulin. Karena itu ada sedikit nyeri yang terasa karena ukurannya yang kecil. 

Suntikan terapi ozon dapat digunakan untuk nyeri leher kronis atau nyeri punggung, bahu tendonitis, tennis elbow, nyeri lutut nyeri dari patello-femoral atau arthritis, nyeri rahang, titik peemicu kronis dalam setiap otot tubuh dan bahkan di tangan atau kaki yang memiliki sindrom nyeri jaringan lunak.

Hampir semua sakit musculo-skeletal atau nyeri yang telah berlangsung selama lebih dari dua bulan akan merespon suntikan ozon. Nyeri biasanya selesai dalam 30 - 60 menit. 

Ozon bekerja dengan meningkatkan penyerapan oksigen dalam jaringan lokal dan mempercepat metabolisme lokal, yang mempercepat proses perbaikan. Tidak seperti suntikan kortison, yang memberikan efek anti-inflamasi, tetapi melemahkan jaringan yang disebabkan oleh efek katabolik nya, ozon merangsang proses perbaikan yang mempercepat penyembuhan jaringan terluka. (*)

Editor: Roelan