Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Demo Gubernur Sani, Aksi Mahasiswa Dibubarkan Polisi
Oleh : Ali/TN
Sabtu | 14-05-2011 | 22:35 WIB

Batam, Batamtoday - Puluhan mahasiswa Batam yang melakukan aksi damai di depan Hotel Harmoni One, Batam Center, dibubarkan Petugas Kepolisian Resor Kota Batam, Rempang dan Galang (Barelang), Sabtu 14 Mei 2011.

Para mahasiswa dari unsur KAMMI, PMII, IPNU, BEM, DEMA dan FAMALAKA ini melakukan aksi meminta pertanggungjawaban Gubernur Kepri HM Sani yang telah memberi ijin penyelenggaraan Pesta Bikini di Lagoi Beach, Bintan, pada hari ini, Sabtu 14 Mei 2011.

Para mahasiswa melakukan aksi di Hotel Harmoni karena di hotel tersebut sedang dilakukan peluncuran buku otobiografi Gubernur Kepri HM Sani yang diberi judul "Sabut Untung".

"Kami menolak dengan tegas festival bikini, karena tidak mencerminkan budaya melayu yang islami," ujar Nurul Mahfud, Ketua KAMMI Batam saat orasi damai di depan hotel Harmoni One saat peresmian buku 'Ungtung Sabut' ciptaan Sani.

Para mahasiswa menilai, tidak sepantasnya bumi melayu di Kepri ini dijadikan lokasi festival bikini. Menurut mereka, bila sudah diijinkan satu kali, maka, tidak menutup kemungkinan kedepannya nanti akan dilakukan festival yang lebih buruk lagi daripada festival bikini ini.

Meski hanya berjumlah puluhan orang, namun aksi ini mendapat perhatian para tamu undangan HM Sani yang memang rata-rata dari kalangan pejabat, politikus dan pengusaha, baik dri Kepri maupun Nasional.

"Kenapa festival bikini ini tidak dilakukan di provinsi lain, seperti di Bali, dan kenapa harus di Kepri. Kami sebagai masyarakat melayu menolak festival porno-pornoan seperti ini, karena itu merupakan pelecehan budaya melayu yang Islami," teriak Nurul.

Namun aksi tersebut segera dibubarkan Petugas Polresta Barelang di bawah pimpinan Kabag Ops Kompol M Soleh, karena selain tidak mengantongi ijin, para mahasiswa juga melakukan aksi di malam hari, yang memang dilarang oleh undang-undang.

Pengamatan batamtoday di lokasi, aksi damai penolakan festival bikini ini hanya berlangsung sekitar 45 menit saja, dan langsung dibubarkan petugas Polresta Barelang yang segera terjun ke lapangan.

"Hoy, kalian ada izin gak, kalau gak ada izin kalian saya angkut semua ke dalam lorry (truk, red)," ujar M Soleh Kabag Ops Polresta Barelang, yang baru turun dari mobilnya mendatangi para mahasiswa yang sedang melakukan aksi damai sambil duduk bersila.

Soleh mempertanyakan ijin aksi kepada mahasiswa, sambil mengacungkan jari telunjuknya, kalian ada izin atau tidak, jangan sembarangan kalian melakukan demo.

"Jangan macam-macam kalian dengan saya," kata soleh kembali dengan nada marah.

Lalu, puluhan mahasiswa yang melakukan aksi protes festival bikini ini diberi waktu 30 menit agar meninggalkan lokasi. Dan tidak lama aksi pun bubar.