Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pertamina Bantah Pernyataan Ahmad Dahlan
Oleh : Ali / Dodo
Sabtu | 14-05-2011 | 16:31 WIB

Batam, batamtoday - Pihak Pertamina membantah pernyataan Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan yang menyebutkan instansi itu harus melakukan pengawasan di Stasiun Pengisian Bahanbakar Umum (SPBU) terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Kepulauan Riau (Kepri), khususnya di Batam.

"Pertamina hanya melakukan pengawasan terhadap penyuplaian BBM ke SPBU bukan mengawasi secara keseluruhan seperti yang disampaikan Wali Kota Batam, " kata Luthfi Kudri Permadi, sales Retail Pertamina Representatif Batam Wilayah Kepri, Sabtu 14 Mei 2011.

Luthfi menjelaskan Pertamina tidak melakukan pengawasan kepada konsumen yang membeli BBM di setiap SPBU. Artinya terjadinya kekurangan BBM jenis Solar ini bukan bukan sepenuhnya tanggungjawab Pertamina.

"Sebenarnya yang berkewajiban melakukan pengawasan di SPBU siapa?," tanya Luthfi kepada batamtoday setengah menyindir institusi tertentu.

Hanya saja, lanjut Luthfi, untuk menindaklanjuti adanya penyimpangan permainan solar hingga terjadi kelangkaan di wilayah Kepri, pihaknya telah melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib.

"Pertamina sudah melaporkan hal ini ke Polda Kepri," pungkasnya.

Pemberintaan sebelumnya, Ahmad Dahlan mengatakan kantor Pertamina di Batam harus bertindak dengan melakukan pengawasan eksta atas terjadinya krisis solar ini.

"Pertamina jangan diam saja, harus melakukan pengawasan, jangan hanya duduk dibelakanga meja saja," ujar Dahlan usai meresmikan cabang pembantu BNI di Botania, Batam Center, kemarin.

Seringnya di Batam mengalami kekurangan BBM jenis solar ini, Dahlan mengatakan dalam pengawasanya, Pertamina harus melakukan pengawasan di perairan dan di darat, sehingga dengan adanya pengawasan ekstra dari institusi tersebut, kecil kemungkinan adanya permainan dari 'pemain' BBM jenis solar ini.

Dalam pengawasan ekstra ini, untuk di darat, Dahlan juga meminta kepada Pertamina untuk melakukan pengawasan di SPBU.

"Dalam pengawasannya di SPBU, Pertamina harus tahu kemana saja solar ini disuplai, sehingga tidak lagi terjadi krisis solar ini. Jadi jangan hanya duduk dibelakang meja saja," kata Dahlan ketus.