Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cegah DBD, Dinas Kesehatan Tanjungpinang Terjunkan 36 Juru Pemantau Jentik Nyamuk
Oleh : Habibi
Senin | 03-03-2014 | 07:28 WIB

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang menurunkan 36 orang juru pemantau jentik nyamuk untuk mencegah perkembangan nyamuk aedes aegypti, yang merupakan penyebab demam berdarah dengue (DBD). 

"Mereka akan mengunjungi rumah-rumah warga dan membagikan 100 bungkus bubuk abate  per bulan per orang. Kalau ada yang belum dapat, silakan minta kepada puskesmas atau langsung datang ke Dinas Kesehatan," kata Rustam, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang.

Terkait pemberantasan nyamuk, memang Rustam meminta masyarakat yang langsung bekerja sama dan bergotong royong. Masyarakat juga diimbau untuk lebih rajin menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah perkembangan nyamuk aedes aegypti. Pasalnya, korban DBD bertambah lagi dalam dua hari di bulan Februari.

Rustam mengatakan, hingga akhir Februari jumlah korban DBD bertambah dua orang, dari yang semula 16 orang.

"Korban DBD memang cukup lumayan di bulan Februari ini. Hal ini memang karena perkembangan nyamuk yang luar biasa. Jangan mengharapkan fogging (penyemprotan nyamuk) dari pemerintah karena itu hanya menghilangkan nyamuk selama tiga hari saja, setelah itu datang lagi. Yang harus menjaga dan mencegah itu dari masyarakat sendiri dengan tidak membiarkan ada air yang tergenang. Itu adalah salah satu langkah kecil namun efeknya besar," terang Rustam.

Selain ancaman DBD, di musim panas dan angin yang cukup kencang ini juga berpotensi menyebabkan ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) serta diare. Asap dan debu yang banyak sekali di jalan, karena keterbatasan air sehingga mencuci tempat makan yang tidak bersih. 

"Itu salah satu penyebabnya. Khususnya untuk bayi, diharapkan orang tua memperhatikan, jangan sekali-kali membawa bayi ke luar rumah tanpa pelindung muka. Sebab debu jalanan bisa membahayakan," terang Rustam. (*)

Editor: Roelan