Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pendidikan, Kunci Meningkatkan Harkat Anak-anak dan Perempuan
Oleh : Ridho Deskarido
Sabtu | 14-05-2011 | 15:32 WIB
tunas.gif Honda-Batam

Pentingnya Pendidikan - Pendidikan dipandang menjadi hal kunci untuk meningkatkan harkat perempuan dan anak-anak. Hal ini terungkap dalam Diskusi memperingati Hari Kartini di Batamindo, Sabtu, 14 Mei 2011/ (Foto: Ridho)

Batam, batamtoday - Pendidikan dipandang menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan harkat anak-anak dan perempuan dalam percaturan sosial mengingat kompetisi dan modernisasi terus berputar.

"Anak tidak hanya cukup diberi makan, pakaian maupun tempat namun juga perlu diberikan pendidikan yang layak untuk meraih masa depannya," kata Angel, seorang aktivis sekaligus relawan pendampingan terhadap anak-anak terlantar di kawasan pinggiran Jakarta, dalam sebuah diskusi memperingati Hari Kartini di Batamindo, Minggu, 14 Mei 2011.

Angel mengatakan selama 17 tahun dirinya mendampingi menjumpai berbagai karakter anak, terutama mereka yang berasal dari strata sosial yang rendah alias tidak berpendidikan sehingga butuh cara tersendiri untuk mendidiknya.

Mengutip pendapat Dorothy Law Nolte, Angel menyebutkan salah satu cara mendidik anak harus dilakukan dengan bersemangat untuk menumbuhkan kepercayaan diri anak.

"Kita harus bisa pahami anak yang kita didik secara psikologis," kata Angel.

Sementara itu, senada dengan Angel, M. Rusli dari PT. Tunaskarya Indoswasta mengatakan satu-satunya jalan yang dapat mengangkat derajat para wanita hanya dengan dibekali pendidikan yang layak sehingga kelak bisa mengentas dirinya sendiri dari lembah keterbatasan dan kekurangan.

"Pendidikan akan mampu mewujudkan perempuan yang mandiri sebagai perwujudan cita-cita Kartini," kata Rusli.

Menurut Rusli semangat dan pemikiran Kartini tak cukup hanya dikenang dalam acara  seperti peragaan busana kebaya, lomba memasak dan dijadikan seremonial setiap tanggal 21 April.

"Akan tetapi, lebih dari itu, memahami ideolgi yang dulu diperjuangan seperti kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan kesetaraan gender," ujar Rusli.