Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ternyata, Produk Ternama Juga 'Menawarkan' Racun
Oleh : Redaksi
Jum'at | 21-02-2014 | 13:34 WIB

BATAMTODAY.COM - Berbagai produk fashion merek ternama, seperti Louis Vuitton, Armani, Dolce & Gabbana, Dior, Hermes, Versace, dan Trussardi, bukan cuma menawarkan ekslusivitas dan gengsi. Dalam sebuah laporan yang dirilis oleh Greenpeace dan laporan teknis laboratorium pada Senin 17 Februari 2014, pada produk merek-merek ternama tersebut ternyata ditemukan jejak polutan terhadap air.

Sejumlah jejak polutan ini, terutama ditemukan dalam sejumlah pakaian untuk anak-anak.

Melalui uji coba terhadap 27 sampel pakaian dan sepatu dari Dior, Dolce & Gabbana, Giorgio Armani, Hermes, Louis Vuitton, Marc Jacobs, Trussardi dan Versace, 16 sampel di antaranya mengandung bahan beracun, termasuk nonylphenol ethixylates (NPEs). Kadar tertinggi NPEs ditemukan dalam sepatu balet keluaran Louis Vuitton.

Lembaga Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (US Environmental Agency) sendiri sudah melakukan pengecekan terhadap NPEs dan menemukan bahwa ada bahan lain yang jauh lebih aman sebagai pengganti untuk digunakan dalam industri, terutama bagi industri manufaktur.

Laporan yang dirilis oleh Greenpeace ini merupakan rangkaian dari kampanye "Detox" yang mereka lakukan, di mana mereka tengah meminta sejumlah merek-merek ternama dan penyuplai mereka untuk tidak lagi menggunakan bahan-bahan beracun dalam proses produksi mereka. 

Greenpeace berupaya untuk menekan penggunaan bahan kimia berbahaya dalam industri tekstil di tahun 2020 mendatang. Artinya, tidak akan lagi ditemukan bahan beracun di semua lini produksi dan permukaan air dalam rangkaian pasokan produk tersebut.

Chiara Campione, pemimpin proyek Fashion Duel dengan Greenpeace Italia menyatakan bahwa sejumlah merek ini dikenal karena eksklusivitas dan kualitas mereka, namun mereka tidak menjaga reputasi mereka sebagai trendsetter fashion. 

"Merek-merek ini perlu melakukan 'detoksifikasi' terhadap rantai pasokan mereka dan menyadari bahwa orang bisa melihat melewati ilusi pencitraan yang mereka bangun selama ini," ungkap Campione.

Menurut Greenpeace, sejumlah produk yang dilabeli "Made in Italy" juga menunjukkan adanya bahan kimia beracun, dengan konsentrasi tertinggi dari bahan PFC (Perfluorinated Compunds) ditemukan dalam jaket Versace. Beberap bahan kimia ini mengandung bahan yang bisa mengganggu keseimbangan hormon.

Lebih lanjut, Campione mnghimbau agar kedelapan merek ternama ini bergabung dalam revolusi  pakaian bebas racun dan mengikuti langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh merek-merek ternama lain seperti Valentino dan Burberry, yang sudah menyatakan komitmen mereka untuk membersihkan pasokan suplai mereka dari segala jenis bahan kimia beracun.

Dalam sebuah laporan serupa bulan lalu, Greenpeace juga menemukan bahan kimia beracun dalam sejumlah pakaian anak-anak dari American Apparel, C&A, Disney, GAP, H&M, Primark dan Uniqlo; lalu juga sejumlah pakaian olahraga seperti Adidas, LINing, Nike, dan Puma, dan terakhir adalah Burberry.

Setelah laporan ini keluar, sebagian besar perusahaan ini kemudian bergabung dalam kampanye 'Detox', untuk membersihkan produk mereka dari bahan-bahan kimia beracun. (*)

Sumber: Mongabay