Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ditopang sentimen Positif Penguatan Wallstreet

IHSG Menguat Tipis 8,347 Poin ke Level 3,817.057
Oleh : sumantri
Jum'at | 13-05-2011 | 10:03 WIB
regindex-IHSG-20110513.png Honda-Batam

Grafik IHSG pembukaan perdagangan sesi I Jumat 13 Mei 2011

Batam, batamtoday - Beberapa rilisan data ekonomi yang dijadwalkan hari ini, diantaranya data PDB Jerman dan zona Eropa akan jadi fokus pasar sore hari ini, prediksi menunjukkan data tersebut mengalami pertumbuhan. Sementara itu, inflasi Y/Y AS di April kemungkinan naik 3,1% dari 2,7%. Sentimen bisnis Michigan di bulan ini perkirakan naik 70,0 dari sebelumnya 69,8, hal tersebut juga kemungkinan akan mempengaruhi pasar. Demikian review bisnis hari ini yang dikeluarkan oleh Phillip Securities seperti dikutip batamtoday, pada pembukaan perdagangan sesi I, Jumat, 13 Mei 2011.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 8.347 ke level 3,817.057 ditopang sentimen positif penguatan wallstreet dan fluktuatifnya harga komoditas. Hingga pukul 9.35 waktu JATS, IHSG terus menanjak secara perlahan, naik 12,263 poin (0,32%) kelevel 3.820,973. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 2,506 poin (0,37%) ke level 680,699.

"Setelah sempat terkapar di zona negatif pada perdagangan kemarin, bursa saham Asia di akhir pekan ini berpeluang rebound. Sejumlah sentimen positif berhasil angkat sentimen. Bursa saham di Wall Street yang semalam pulih berkat serangkaian data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan turut memberi andil. Penjualan ritel AS meningkat 0,5%, lebih rendah dari perkiraan 0,6%, dan revisi publikasi sebelumnya 0,9%. Sedangkan klaim pengangguran AS perkurang menjadi 434.000 lebih baik dari sebelumnya 478.000, tapi tidak sebagus estimasi 430.000. Selain data ekonomi, melemahnya dollar terhadap mata uang utama dunia memicu kembali pemburuan asset-asset berisiko," ujar Johan Effendi, melalui komunikasi data kepada batamtoday, Jumat 13 Mei 2011.

Melemahnya dollar ditenggarai pernyataan dari pejabat bank sentral Eropa (ECB) yang mengatakan kenaikan suku bunga di bulan April lalu 'bukanlah' satu-satunya. Petinggi ECB, Luc Coene mengatakan pada Reuters, bahwa resiko inflasi di zona Eropa telah meningkat dan tekanan harga terus bertambah.

Ekspektasi kenaikan suku bunga Eropa ini sedikit memberi angin segar di tengah kecemasan investor akan permasalahan kiris utang. Selain kabar dari Eropa, aksi ambil untuk dengan melepas dollar juga menjadi salah satu pemicu pelemahan dollar kini. Dengan melemahnya dollar juga membuat harga komoditas kembali rebound dan diharapkan mampu menopang kinerja saham-saham terkait.

Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap mata uanga asing di pasar spot valas antar bank pada sesi I perdagangan Jumat 13 Mei berada di level Rp8,558.00, menguat 7 poin dibanding dengan haga sebelumnya. Dan harga minyak mentah dipasar international pada sesi I menunjukkan level 98.20 dolar Amerika perbarel, menguat 0.77 dolar dari harga sebelumnya.

Sementara itu harga emas di bursa dunia New York merchantille Exchange (NYMEX) berada pada level 1502.90 dolar Amerika Per troy Ounce atau menguat 3,70 dolar dari harga sebelumnya.

Jajaran Top Gainers Untuk hari ini diisi oleh saham-saham dengan kode Emiten ASII yang naik 250 poin ke level Rp58.400, INDS naik 200 poin ke level Rp5.900 dan BBCA naik 150 poin ke level Rp7.350. Dan jajaran Top Lossers diisi oleh saham-saham dengan kode Emiten GGRM yang turun 50 poin ke level Rp40.800, TLKM juga turun 50 poin ke level Rp7.650 dan ARTI turun 30 poin ke level Rp520 per lembar saham.