Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Konsumsi Yoghurt Secara Rutin Bisa Kurangi Risiko Diabetes
Oleh : Redaksi
Selasa | 11-02-2014 | 09:47 WIB

BATAMTODAY.COM - Manfaat yoghurt bagi kesehatan sudah lama diamini kalangan medis. Namun ternyata, salah satu manfaat dari yoghurt adalah mengurangi risiko terkena diabetes.

Bukti ini diperoleh dari survei kesehatan jangka panjang terhada warga Norfolk di Inggris. Kebiasaan makan dan minum mereka dipaparkan secara rinci pada awal penelitian. 

Dalam 11 tahun riset, 753 orang menderita diabetes melitus tipe 2. Mereka yang makan produk olahan susu dengan kadar lemak rendah, seperti yoghurt dan cottage cheese, 24 persen lebih rendah kemungkinannya terkena penyakit tersebut dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsinya sama sekali.

Saat diperiksa secara terpisah dari produk olahan susu lain, yoghurt diperkirakan bisa mengurangi resiko terkena diabetes hingga 28 persen. Peserta survei di kategori ini rata-rata mengkonsumsi 562,5 gram per minggu.

Mereka yang memilih yoghurt sebagai cemilan dan bukan keripik kentang misalnya, mengalami 47 persen pengurangan kemungkinan terkena diabetes. Hanya produk olahan susu dengan kadar lemak rendah yang bisa mengurangi resiko diabetes. Sementara konsumsi produk fermentasi dengan kadar lemak tinggi dan susu, tidak ada pengaruhnya.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Diabetologia tidak didesain untuk mengetahui apakah konsumsi produk olahan susu kadar lemak rendah benar menguntungkan.

Selanjutnya, langkah riset tim yang dipimpin Nita Forouhi, ahli epidemiologi Universitas Cambridge, ini adalah pengurangan risiko diabetes merupakan efek dari kandungan produk olahan susu dengan kadar lemak rendah seperti bakteri probiotik dan bentuk khusus Vitamin K.

"Di masa dengan banyak bukti lain, bahwa mengkonsumsi makanan dan minuman tertentu dengan kandungan gula adalah buruk untuk kesehatan, sangat lah melegakan penemuan makanan lain seperti yoghurt dan produk olahan susu dengan kadar lemak rendah bisa berdampak baik bagi keseharan," ujar Forouhi. (*)

Sumber: Deutsche Welle