Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Bintan Utara Diimbau Cegah Penyakit Kaki Gajah dengan Minum Obat
Oleh : Harjo
Senin | 10-02-2014 | 18:05 WIB
Suasana_penyuluhan_Filariasis_di_Bintan_Utara.jpg Honda-Batam
Penyuluhan tentang penyakit kaki gajah di Bintann Utara.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Penderita penyakit filariasis (kaki gajah) di wilayah Kecamatan Bintan Utara, dipastikan belum ada ditemukan. Kendati demikian, warga diminta untuk tetap mewaspadai dengan pemberian obat antifiliaris.

"Pencegahan yang paling utama adalah dengan memberikan obat anti penyakit tersebut yang rutin diminum setahun sekali. Untuk itu pemerintah dan dinas kesehatan mendata masyarakat untuk diberikan obat tersebut secara gratis dan diminum rutin," kata dr Erwinsyah, Ketua Tim Penanganan Pencegahan Penyakit Filariasis, saat melakukan penyuluhan pencegahan penyakit filariasis di Kelurahan Tanjunguban Utara, Senin (10/2/2014). 

Dia menjelaskan, melalui penyuluhan masyarakat bisa mengetahui gambaran tentang penyakit filariasis dan pemberian obat pencegahan penyakit tersebut. 

Menurutnya, dengan meminum obat tersebut maka pencegahan akan dapat dilakukan, sehingga wabah penyakit tersebut tidak akan menyerang warga. Untuk kecamatan Bintan Utara sendiri sampai saat ini belum ditemukan penduduknya yang menderita penyakit kaki gajah. 

Namun pada tahun lalu ada ditemukan penyakit tersebut diderita oleh warga di Kampung Kamboja, Tanjunguban. Setelah diselidiki, penderita bukan warga Bintan Utara, melainkan warga Kijang yang baru beberapa hari tinggal di Tanjunguban.

"Dengan melakukan cara-cara yang baik akan mencegah penularan dan wabah penyakit
tersebut. Tentunya masyarakat juga harus memelihara perilaku hidup bersih dan sehat," imbau Erwinsyah.

Sementara itu Lurah Tanjunguban Utara, Alfeni Harmi, meminta warganya agar cepat tanggap terhadap kemungkinan terjadinya penyakit filariasis. "Setiap warga harus meminum obat atau vaksin tersebut. Nanti kami bersama tokoh masyarakat dan RT/RW akan meminumnya terlebih dahulu, sehingga masyarakat dapat melihat dan mencontoh program tersebut di keluarganya," terangnya.

Alfeni  mengimbau kepada masyarakat agar selalu berkoordinasi jika ditemukan gejala-gejala penyakit apapun kepada RT dan RW setempat, termasuk Puskesmas Pembantu dan Polindes terdekat . "Ini harus dilakukan agar pemerintah kelurahan dapat melakukan penanganan dengan cepat," pesan Alfeni. (*)

Editor: Roelan