Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Obat Dapat Kurangi Pria dengan ADHD Alami Kecelakaan lalu Lintas
Oleh : Redaksi
Selasa | 04-02-2014 | 07:44 WIB
1509005_536074503156955_1521557625_n.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Stockholm - Orang dewasa dengan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) lebih mungkin untuk mengalami kecelakaan lalu lintas dibandingkan orang tanpa kondisi ini. Namun, menurut sebuah penelitian terbaru dari Swedia, mereka mungkin lebih aman di jalan jika mereka minum obat. 

Peneliti melihat, sebanyak 17.000 orang dengan gangguan ADHD dan dihitung berapa banyak kecelakaan lalu lintas yang serius antara 2006 dan 2010. Sebagai perbandingan, mereka juga termasuk sekelompok orang yang tidak memiliki gejala ADHD.

Pada akhir masa studi, sebanyak 6,5 persen pria dengan ADHD dan sekitar 4 persen perempuan dengan ADHD setidaknya mengalami satu kecelakaan lalu lintas yang serius dibandingkan dengan orang tanpa ADHD yang hanya sekitar 2 persen.

Namun, para peneliti menemukan bahwa pria dengan ADHD yang minum obat menunjukkan 30 persen lebih rendah untuk mengalami kecelakaan dibanding pria dengan ADHD yang tidak berobat. Sementara bagi wanita, para peneliti tidak menemukan hubungan antara obat-obatan dan kecelakaan.

"Meskipun banyak orang dengan ADHD berlakukan baik, hasil kami menunjukkan bahwa gangguan tersebut mungkin memiliki konsekuensi yang sangat serius," kata peneliti studi Henrik Larsson, seorang profesor di Institut Karolinska di Swedia, seperti dilansir Live Science.

"Risiko kecelakaan transportasi pada pria dewasa dengan ADHD menurun tajam jika mereka mendapat perawatan dengan obat-obatan," imbuhnya.

Memang, kecenderungan orang yang mengalami kecelakaan lalu lintas sangat bervariasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko mereka tak ada kaitannya dengan gejala ADHD. 

Untuk melihat perbedaan tersebut, para peneliti membandingkan orang yang mengambil obat ADHD untuk diri mereka sendiri pada saat mereka sedang tidak dirawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minum obat telah mengurangi risiko kecelakaan sebesar 58 persen, papar peneliti dalam jurnal JAMA Psychiatry.

ADHD merupakan salah satu gangguan mental yang paling sering didiagnosis pada anak-anak. Bagi sebagian orang, kondisi ini dapat terus berlangsung hingga masa remaja dan dewasa. 

Orang dengan ADHD itu memiliki sifat impulsif dan hiperaktif, dan memiliki kesulitan untuk tetap fokus dan perhatian. Pengobatan untuk ADHD termasuk terapi perilaku dan obat stimulan.

Menurut peneliti, ada kemungkinan bahwa orang dengan ADHD lebih mungkin untuk mengalami kecelakaan karena sifat impulsif mereka, atau karena mereka terganggu. Ada juga kemungkinan bahwa kondisi tersebut mengganggu kemampuan seseorang untuk menghindari kecelakaan yang disebabkan oleh orang lain. Namun dalam studi ini, para peneliti tidak dapat memverifikasi siapa yang bertanggung jawab dalam kecelakaan.

Begitupun juga belum bisa dipastikan apakah obat ADHD dapat mengurangi risiko kecelakaan di jalan. "Bisa jadi obat itu meredakan gejalanya, membuat orang kurang impulsif dan terganggu," kata para peneliti.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah obat dapat mengurangi risiko perempuan kecelakaan, kata Larsson .

Meskipun obat dapat membuat orang dengan ADHD lebih aman di jalan, efek sampingnya tidak boleh diabaikan.

"Hal ini juga penting untuk menunjukkan bahwa pengobatan farmasi juga yang paling membawa risiko efek samping. Risiko harus dipikirkan terhadap manfaat untuk setiap resep individual dengan mempertimbangkan situasi pasien," kata Larsson. (*)

Editor: Roelan