Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kentut Bisa Gantikan Viagra Atasi Impoten
Oleh : Redaksi/TN
Rabu | 11-05-2011 | 10:50 WIB

Batam, batamtoday - Para peneliti saat ini tengah mengembangkan hidrogen sulfida (H2S) alias kentut, yang bisa membantu pria mengatasi disfungsi ereksi, bahkan mungkin terbukti sebagai alternatif untuk obat impotensi populer seperti Viagra.

Para peneliti di University Hospital of Singapore sendiri telah menganalisis 30 hasil penelitian dan studi yang mengatakan bahwa gas kentut (hidro sulfida) bisa memiliki efek jangka pendek yang jitu, mirip dengan Viagra, dan juga efek jangka panjang, seperti dilansir Dailymail, Rabu 11 Mei 2011.

Jurnal Sexual Medicine, dalam laporan terbarunya memuat hasil studi tentang hidrogen sulfida atau senyawa yang membuat kentut berbau seperti telur busuk dan merupakan produk sampingan dari metabolisme, menunjukkan sejumlah efek biologis dan terlibat dalam peradangan, penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan diabetes.

Penelitian terhadap hewan menunjukkan bahwa suntikan hidrogen sulfida membuka pembuluh darah dan meningkatkan ereksi, dan sebuah studi di Naples University telah menunjukkan efek yang sama dalam jaringan manusia.

Para peneliti mengatakan gas ini menghasilkan efek yang sama seperti Viagra, tetapi melalui mekanisme yang berbeda. Hidrogen sulfida, dikatakan penelitian tersebut, bekerja melalui jalur alternatif dalam tubuh dari yang digunakan oleh Viagra, dan para peneliti berpikir itu bisa bekerja pada pria yang gagal untuk merespons obat populer seperti Viagra.

Karena tidak semua pria cocok dengan Viagra, selain itu, Viagra juga memiliki sefek tertentu bagi para pemakainya, seperti efek sakit kepala dan juga penglihatan. Dan sangat tidak disarankan mengkonsumsi viagra bagi pria penderita penyakit jantung, Dan nampaknya, dengan kentut, efek tersebut tidak ada.

Diperkirakan setengah dari pria di dunia usia antara 40 hingga 70 tahun akan memiliki beberapa tingkat disfungsi ereksi. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi, seperti kecemasan dan depresi, diabetes dan tekanan darah tinggi.

Dalam banyak kasus, hal ini juga bisa menjadi tanda peringatan awal tersumbatnya pembuluh darah dan arteri dengan kolesterol. Pembuluh darah di penis yang jauh lebih kecil daripada di tempat lain dalam tubuh, sehingga ini sering menjadi tanda awal penyakit pembuluh darah.

Obat yang disebut phosphodiesterase-5 inhibitor, yang meliputi Viagra dan Cialis, telah merevolusi pengobatan disfungsi ereksi dan sekarang merupakan jenis yang paling banyak digunakan.

Obat-obatan ini bekerja dengan merangsang produksi oksida nitrat, yang memperlebar pembuluh darah di dalam jaringan penis dan melemaskan otot-otot. Hal ini memungkinkan darah mengalir ke kavernosum, dua kamar yang menjalankan panjang penis.

Tapi meskipun efektif, seperti disebut di atas, obat ini tidak bekerja untuk semua orang dan ada potensi efek samping.