Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terkait Pemberian Gelar DSA oleh LAM

KAMMI Minta HM Sani Lakukan Politik Pelayanan
Oleh : Redaksi/TN
Rabu | 11-05-2011 | 10:16 WIB
35hm_sani1.jpg Honda-Batam

Gubernur Kepri, HM Sani.

Batam, batamtoday - Menyikapi pemberian gelar Datok Setia Amanah (DSA) oleh LAM (Lembaga Adat Melayu) Kepulauan Riau kepada Gubernur Kepuluan Riau (Kepri) HM Sani, Ketua Umum KAMMI Kepulauan Riau, Raja Dachroe meminta agar HM Sani tidak terus-terusan melakukan politik pencitraan, dan sebaliknya harus ebih sering melakukan politik pelayanan.

"Kita tidak mempersoalkan LAM Kepri mau memberikan penghargaan Datok Setia Amanah kepada Gubernur Kepri karena mungkin LAM punya kriteria tertentu untuk itu, tapi faktanya HM Sani kan belum lama memimpin Kepri, sementara amanah-amanah atau janji politiknya dulu juga belum terwujud, sebut saja permasalahan listrik, air, Dompak dan lain-lain masih banyak amanah yang belum mampu diselesaikan pada masa kepemimpinannya," kata Dachroni yang juga merupakan mantan Ketua BEM STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang ini.

Itulah sebabnya, dia meminta kepada HM Sani tidak meniru gaya kepemimpinan yang lama yang hobi dengan politik pencitraan.

"Kita menginginkan perubahan dan perbaikan, tapi kalau kemudian kebiasaan kepemimpinan lama juga dilakukan oleh Gubernur Kepri saat ini yaitu HM Sani, tentu perubahan dan perbaikan untuk Kepri menjadi lebih baik akan lip service belaka," kata Dachroni.

Setelah mendapatkan penghargaan, dia meminta kepada Gubernur Kepri HM Sani untuk tidak banyak melakukan politik pencitraan.

"Saat ini yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah politik pelayanan, bagaimana seorang pemimpin mampu melayani masyarakatnya bukan sekedar membuat kegiatan seremonial lalu datang dan berkunjung ke dalam kegiatan tersebut," tandas Dachroni.

"Jadi, kalau yang dilakukan adalah politik pelayanan, Insya Allah, citra positip akan terbentuk dengan sendirinya. tetapi kalau yang dilakukan hanyalah politik pencitraan, maka hal itu akan berbanding terbalik dengan kenyataan, " pungkas Dachroni