Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Imlek, Aktivitas Bisnis di Kawasan Kota Tua Tanjungpinang 'Mati'
Oleh : Habibi
Jum'at | 31-01-2014 | 16:39 WIB
P1200999.JPG Honda-Batam
Pertokoan di kawasan Pasar Tanjungpinang atau kota tua, yang tutup saat Imlek. (Foto: Habibi Kasim/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kawasan kota Tua di sekitaran Pasar Tanjungpinang tampak sepi sejak Jumat (31/1/2014) pagi tadi. Mirip "kota mati".

Sejumlah toko terlihat tutup. Hanya beberapa toko -itu pun usaha milik pribumi- yang buka, seperti toko baju dan kedai kopi.

Agaknya, para ibu-ibu rumah tangga yang ingin berbelanja di pertokoan kawasan pasar ini pun harus mengurungkan niatnya. Paling lambat, hingga Senin (3/2/2014) toko-toko di situ mulai buka.

"Memang susah saat Imlek ini. Kebanyakan toko yang punya mereka orang Tionghoa. Mau belanja alat dapur pun susah. Beda sama Lebaran dan Natalan, masih aman dibandingkan Imlek," keluh Yusnimar, salah satu warga Tanjungpinang yang ditemui di kawasan Jalan Merdeka, Tanjungpinang. 

Selain Jalan Merdeka, beberapa pasar swalayan besar di Tanjungpinang pun tutup, seperti Bintang 2000, Bintang Rezeki dan Bestari Mall. 

"Untung pasar ikan dan pasar sayur tidak tutup. Kalau tidak, makan makanan instanlah selama Imlek ini," ujar Yusnimar.

Pengojek yang mangkal di sejumlah titik di kawasan pasar pun mengeluhkan sepinya penumpang karena jumlah kunjungan warga ke pasar turun drastis. 

"Masyarakat tahu kalau Imlek toko pasti tutup. Jadi mereka tidak ada yang ke pasar. Omset turun deh, dari pagi sampai siang baru dapat Rp30 ribu," tutur Jamal, pengojek yang biasa mangkal di Jalan Merdeka.

Sementara itu masyarakat pribumi yang membuka toko saat perayaan Imlek juga mengaku sepi pelanggan. Sebab yang berkunjung ke pasar tidak ada. 

"Kita buka saja, tapi memang sepi, tidak ada pelanggan," kata Rosita, pemilik toko baju di kawasan Jalan Merdeka. (*)

Editor: Roelan