Batam, batamtoday - Hampir semua tempat hiburan di Batam menyediakan jasa Pramuria plus. Begitu juga Dinasty I yang berlokasi di belakang hotel Good Way Batam. Semua itu, merupakan hal yang lumrah.

Demikian dikemukakan Akiang, pemilik sekaligus pengelola Dinasty, kepada batamtoday beberapa waktu lalu, menyikapi berita temuan praktek penjualan wanita yang saat ini ditangani Komisi Anti Traficking dan Hak Asasi Manusia (KAT dan HAM) Kota Batam.

"Kalau boleh, silahkan saja Pemerintah buktikan, semua tempat hiburan karaoke banyak kok yang menyediakan jasa Pramuria," katanya, seolah menantang pernyataan Disparbud yang mengancam akan menutup tempat hiburan "nakal" yang menyalahi aturan.

Menurut Akiang, kasus traficking yang melibatkan lokasi usahanya jangan terlalu dibesar-besarkan, karena hal itu merupakan kejadian yang lumrah.

"Mending kita semua sama-sama membangun, bagaimana turis-turis asing bisa kita manjakan di Batam," terangnya.

Komentar pemilik tempat hiburan Dinasty ini sangat berlawanan dengan Kepala Dinas Pariwisata, Yusfa Hendri. Seperti dalam berita sebelumnya, Yusfa dengan tegas menyatakan, pihaknya sangat anti dengan praktek penjualan wanita, dengan alasan apapun, termasuk dalam misi peningkatan jumlah wisman.

"Kami tidak akan mentolerir jika ada pengelola tempat hiburan menyediakan jasa plus-plus," tegas Yusfa yang juga mantan Kabag Humas Pemko Batam itu.