Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Tanjung Hutan Pilih Tanam Karet Ketimbang Bangun Jalan
Oleh : Alrion
Senin | 09-05-2011 | 13:45 WIB
Kades_Tanjung_Hutan.jpg Honda-Batam

Kades Tanjung Hutan. Muhammad Harun

Karimun, batamtoday - Masyarakat Desa Tanjung Hutan, Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun saat ini gencar melakukan penanaman bibit unggul karet.  Bibit tanaman keras itu tersebut didapat sendiri oleh masyarakat tanpa bantuan dari Pemerintah lantaran bibit yang diberikan Pemerintah melalui Dinas Kehutanan, Peternakan dan Pertanian tidak ditanam karena kualitasnya tidak bagus.

Uniknya, masyarakat Desa Tanjung Hutan sendiri lebih mengharapkan bantuan bibit karet ketimbang pembangunan jalan dari Pemerintah dengan alasan apabila mendapat bantuan pembangunan jalan dalam kurun waktu 6 tahun saja sudah rusak.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi masyarakat tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan, sementara jika bibit karet diberikan dengan syarat bibit unggul, dalam jangka 6 tahun sudah dapat dipotong. pertumbuhan ekonomi masyarakat pun akan terlihat dengan nyata.

Kepala Desa Tanjung Hutan, Harun Muhammad pada batamtoday senin, 9 mei 2011 mengungkapkan, masyarakat Desa Tanjung Hutan saat ini sedang berusaha menanam bibit unggul karet yang didatangkan dari luar Karimun.

"Dalam jangka 6 tahun dapat menghasilkan 4 batang per kilogram, sedangkan dalam jangka 10 tahun dapat menghasilkan 1 Kg per batang. Inilah yang saat ini diupayakan ujar Harun yang selalu memakai helm alumuniumnya itu ke mana mana.

Masih kata Harun, diperkirakan tahun 2020 mendatang masyarakat miskin atau kurang mampu tidak akan ada lagi, karena bibit unggul tersebut akan berhasil karena dikelola dengan baik.

"Masyarakat sudah kami tekankan agar serius merawat tanaman karet ini, kalau mau senang 10 tahun mendatang maka bekerjalah dari sekarang," kata Harun,

Masyarakat Desa Tanjung Hutan terdiri dari 542 kepala keluarga, dengan jumlah penduduk hampir 2.000 orang dan menempati wilayah seluas 5 kilometer persegi.

"Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani, dagang dan hanya lima persen saja penduduk yang berprofesi sebagai nelayan," terang Harun mengakhiri.