Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gadai Rumah Untuk Operasi

Penderita Kanker Usus Butuh Bantuan, Siang Malam Kesakitan
Oleh : Rony Ginting
Senin | 09-05-2011 | 13:20 WIB
Honda-Batam

Ilham, penderita usus buntu butuh bantuan untuk operasi. Tubuhnya sangat kurus dan hanya bisa terbaring ditempat tidur.

Batam, batamtoday - Ilham MY (18) yang beralamat di Jalan Senota Kavling Lama, Kecamatan Sagulung tidak bisa beranjak dari tempat tidurnya. Kanker usus yang dideritanya membuat remaja tersebut selalu mengerang kesakitan dan menggerogoti tubuhnya. Keluarganya sangat membutuhkan bantuan dana untuk operasi penyakitnya di Malaysia.

Penyakit kanker usus telah diderita sejak akhir 2010 yang lalu. Dia terbaring tak berdaya diruang tamu rumahnya. Sesekali terdengar suara mengerang kesakitan dari mulutnya. Tubuhnya terlihat kurus kering karena habis digerogoti oleh penyakit itu. Bahkan anak pertama dari pasangan Yarni dan Musrizal tersebut tidak mampu lagi untuk berkata-kata.

Yarni yang selalu setia mendampingi Ilham dalam perbincangan dengan batamtoday, Senin, 9 Mei 2011 menceritakan awalnya pada bulan Desember 2010, Ilham mulai mengeluh kesakitan. Gejala awalnya, dia sering muntah-muntah, buang air juga tidak lancar.

"Dia selalu kesakitan siang malam," ungkapnya.

Tak ingin terjadi apa-apa, keluarga membawa Ilham untuk cek kesehatan di RSUD Batuaji. Karena penyakitnya sudah parah, pihak rumah sakit merujuk ke Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) untuk penanganan lebih lanjut. Setelah dilakukan rontgen, diketahui ada pembengkakan di bagian perut sebelah kiri.

"Saat diketahui mengalami kanker usus, mereka disarankan untuk melakukan kemotherapy. Namun karena biaya yang cukup mahal, kita tidak sanggup untuk menjalaninya," kenang Yarni yang keseharian jualan barang kelontong di rumah mereka.

Akhirnya, berdasarkan saran dari keluarga, mereka memutuskan untuk melakukan operasi di Malaysia pada bulan April 2011 sebab kalau operasi disana biayanya lebih murah. Akibat kekurangan biaya untuk operasi, terpaksa menggadaikan surat rumah yang merupakan harta satu-satunya.

"Biayanya Rp10 juta, terpaksa pinjam uang dengan jaminan rumah," katanya.

Bahkan, Ilham yang keseharian hobi main band itu dan duduk dibangku kelas tiga SMK 1 Batuaji itu, tidak mengikuti ujian nasional karena sedang menjalani operasi. Untung saja dia diijinkan mengikuti ujian susulan.

Untuk penyembuhan lebih lanjut, Ilham harus dioperasi lagi ke Malaysia. Namun lagi-lagi terkendala biaya, padahal keluarga sangat mengharapkan kesembuhan anak mereka yang sebelumnya selalu ceria. Keluarga sangat mengharapkan bantuan dari dermawan yang rela menyisihkan rezekinya.

"Kita sangat mengharapkan dan berterima kasih kalau ada dermawan yang terketuk hatinya membantu," harap Yarni.