Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gawat, Jumlah Perokok di Indonesia Semakin Meningkat
Oleh : Redaksi
Rabu | 08-01-2014 | 12:08 WIB
7627.jpg Honda-Batam
Foto: guardian.co.uk

BATAMTODAY.COM - Jumlah perokok di Indonesia semakin meningkat dalam 30 tahun terakhir, sementara jumlah perokok di kalangan wanita menurun tajam. Indonesia dan Timor Leste merupakan negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia. 

Demikian terungkap dalam penelitian Institute for Health Metrics and Evaluation University of Washington di Amerika Serikat yang mengkaji tingkat perokok dari tahun 1980-2012 berdasarkan data dari 187 negara. Timor Leste dan Indonesia menduduki peringkat pertama dan kedua dalam soal banyaknya jumlah perokok. Di Timor Leste, 61 persen penduduk merokok, sementara di Indonesia, porsinya adalah 57 persen.

Menurut penelitian ini, jumlah perokok secara keseluruhan meningkat dalam 30 tahun terakhir disebabkan karena meningkatnya jumlah penduduk dunia.

Sebenarnya secara persentase, mereka yang merokok menurun, yaitu sekarang ini 42 persen di kalangan wanita dan 25 persen di kalangan pria. Tetapi karena jumlah penduduk dunia meningkat tajam dalam 30 tahun terakhir, angka perokoknya secara absolut lebih besar dibandingkan sebelumnya.

"Saya kira secara umum berita baiknya adalah di beberapa negara seperti Norwegia, Swedia, Kanada dan Meksiko, dan juga sedikit di belakang seperti di AS dan Australia, lumayan berhasil dalam menurunkan jumlah perokok di antara pria dan wanita," kata Dr Christopher Murray, penulis laporan tersebut.

"Namun berita buruknya adalah secara global, jumlah orang yang merokok sebenarnya meningkat karena bertambahnya jumlah penduduk," tambahnya.

Menurut peneltian ini, setiap harinya 6 miliar batang rokok diisap, dengan rata-rata per orang mengisap 20 batang rokok.

Antara tahun 1980 sampai 1996 terjadi penurunan 'lumayan' dalam jumlah perokok, yang kemudian diikuti dengan penurunan cepat selama 10 tahun berikutnya.

Namun sejak tahun 2006, penurunan itu melambat karena adanya peningkatan perokok di kalangan pria sejak tahun 2010 karena meningkatnya jumlah perokok di negeri seperti Bangladesh, China, Indonesia, dan Rusia.

"Ada negeri seperti Indonesia yang memiliki persentase jumlah perokok kedua terbesar di dunia, dan mereka juga belum menandatangani konvensi mengenai pengontrolan produksi tembakau," kata Dr Murray. 

Berada di urutan kedua sebagai negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia, mungkin bisa dibilang sebuah 'prestasi'. Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, menyampaikan, berdasarkan data resmi Kemenkes, pada 2011 sebanyak 67,4 persen laki-laki di Indonesia merokok. 

Ironisnya lagi perokok laki-laki ini menempati jumlah tertinggi di dunia. Sedangkan jumlah perokok perempuan dalam sepuluh tahun terakhir meningkat empat kali lipat dari 1,3 persen menjadi 4,2 persen.

Hal yang lebih mengkhawatirkan menurut Nafsiah adalah fakta bahwa perokok aktif dari kalangan remaja juga terus meningkat. Dalam sepuluh tahun terakhir jumlah perokok aktif remaja laki-laki meningkat tiga kali lipat, dan lima kali lipat pada remaja perempuan. "Sebanyak 20,3 persen anak sekolah adalah perokok aktif," kata Mboi seperti dilansir Tempo, 28 September 2013 lalu.

Tak hanya itu, meningkatnya perokok aktif juga semakin memberi dampak buruk pada perokok pasif. Lebih dari separuh perokok pasif adalah kelompok rentan seperti perempuan dan balita. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2010, lebih dari separuh populasi balita di Indonesia terpapar asap rokok. Sebanyak 7 dari 10 anak sekolah usia 13-15 tahun terpapar asap rokok di dalam rumah.

Berdasarkan laporan WHO pada 2008, yang mengasumsi jumlah perokok di dunia sebanyak 1,35 miliar orang, Indonesia menempati peringkat kedua setelah China. Inilah laporan WAHO 2008:

China = 390 juta perokok atau 29 persen per penduduk
India = 144 juta perokok atau 12,5 persen per penduduk
Indonesia = 65 juta perokok atau 28 persen per penduduk 
Rusia = 61 juta perokok atau 43 persen per penduduk
Amerika Serikat =58 juta perokok atau 19 persen per penduduk
Jepang = 49 juta perokok atau 38 persen per penduduk
Brazil = 24 juta perokok atau 12,5 persen per penduduk
Bangladesh =23,3 juta perokok atau 23,5 persen per penduduk
Jerman = 22,3 juta perokok atau 27 persen
Turki = 21,5 juta perokok atau 30,5 persen

Sumber: Radio ABC Australia