Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PT BBA Tetap Ngotot Pecat Ujang, Buruh Ancam Gelar Aksi Mogok
Oleh : Gokli Nainggolan
Jum'at | 27-12-2013 | 18:59 WIB
aksi_buruh_BBA.jpg Honda-Batam
Aksi solidaritas yang digelar buruh PT BBA.

BATAMTODAY.COM, Batam - Perundingan antara perwakilan Serikat Pekerja Aneka Industri (SPAI) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dengan manajemen PT Bintan Bersatu Apparel (BBA) tak membuahkan kesepakatan. Manajemen perusahaan tetap ngotot akan mem-PHK Ujang Nawari.

Perundingan yang berlangsung di meeting room PT BBA dari pukul 09.00 - 15.30 WIB itu dihadiri perwakilan manajemen perusahaan, Steven, Arnold dan seorang wanita yang belum diketahui namanya. Sementara perwakilan buruh diwakili Ujang Rahmad, Teguh, Junis, Tursiman, dan Martono.

Pada kesempatan itu Rahmad menyampaikan, mereka menolak adanya PHK sepihak dan meminta dua rekan mereka yang tanda pengenal kerjanya ditahan pihak perusahaan agar dipekerjakan kembali. Menurutnya, penahanan tanda pengenal kerja tersebut merupakan tindak PHK sepihak yang melanggar perundang-undangan.

"Alasan pihak perusahaan, rekan kami itu (Ujang Nawari, Red) banyak absen. Padahal, tidak hadirnya Ujang Nawari dikarenakan mengikuti agenda mogok secara organisasi," kata Rahmad, usai melakukan perundingan, Jumat (27/12/2013) sore.

Manajemen perusahaan juga tak mau menerima tuntutan perwakilan buruh. Bahkan, tetap ngotot akan melakukan PHK.

Akibat tidak adanya titik temu dalam perundingan itu, anggota SPAI FSPMI yang ada di PT BBA sekitar 700-an orang akan melakukan aksi mogok. Namun, waktu untuk dilakukannya mogok tersebut belum ditentukan lantaran antara pengurus masih akan melakukan rapat.

"Kami akan mogok kerja jika tuntutan kami tak dipenuhi," ancam dia.

PHK yang akan diterapkan oleh pihak manajemen, menurut Rahmad, bukan karena adanya absen. Namun, kuat dugaan mereka kedua orang rekan mereka di-PHK lantaran menjadi saksi saat terjadi pengeroyokan di lokasi perusahaan beberapa hari lalu.

"Ujang Nawari itu melihat saya dan Teguh dikeroyok beberapa hari lalu. Dugaan kami Ujang di-PHK supaya saksi dalam kasus pengeroyokan itu tidak ada lagi. Mungkin mereka ingin menutup-nutupi," tuding Rahmad. (*)

Editor: Dodo