Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dua Pengurus Serikat Akan Di-PHK, Buruh SPAI PT BBA Tuntut Keadilan ke Manajemen
Oleh : Gokli
Jum'at | 27-12-2013 | 14:19 WIB
aksi_buruh_BBA.jpg Honda-Batam
Aksi solidaritas yang digelar buruh PT BBA.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sekitar 700 buruh anggota Serikat Pekerja Aneka Industri (SPAI) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di PT Bintan Bersatu Apparel (BBA) menggelar aksi spontanitas menuntut keadilan terhadap manajemen seiring dengan akan di-PHK-nya secara sepihak dua orang pengurus serikat, Jumat (27/12/2013) siang.

Aksi spontanitas ini berlangsung sekitar pukul 08.00 WIB, di dalam perusahaan. Sebanyak 700 orang yang tergabung dalam SPAI meminta kejelasan kepada manajemen yang telah menahan kartu pengenal kerja dua orang pengurus serikat, yakni Ujang Nawary dan Doky Tusri.

Ketua PUK SPAI FSPMI PT BBA, Yedi Supriadi, mengatakan aksi spontanitas ratusan buruh itu merupakan solidaritas terhadap dua rekan mereka. Dengan ditahannya kartu pengenal kerja kedua pengurus serikat itu diduga kuat akan diberlakukan PHK sepihak.

"Kami tak terima dua pengurus serikat mau di-PHK sepihak. Itu sebabnya kami lakukan aksi spontanitas,"kata dia.

Pada saat aksi suasana di lokasi PT BBA sempat kisruh. Pihak Manajemen menolak aksi para buruh tersebut. Hingga akhirnya disepakati dilakukannya perundingan antara manajemen dan perwakilan serikat buruh.

Perundingan itu, lanjut Yedi, berlangsung sekitar pukul 09.30 - 12.00 WIB, namun belum ada hasil yang disepakati. Disebut usai melakukan salat Jumat, perundingan akan dilanjutkan kembali.

Informasi yang peroleh dari beberapa buruh, dua pengurus yang akan di PHK tersebut merupakan saksi saat terjadi pengeroyokan beberapa hari lalu. Dimana, dua orang pengurus serikat lain dikeroyok sekelompok orang di lokasi perusahaan yang disinyalir merupakan suruhan pihak manajemen.

Kendati sudah dilaporkan ke Polisi, kata Ujang Rahmat, Sekretaris PUK SPAI FSPMI PT BBA yang juga salah satu korban, sampai saat ini belum ada tindak lanjut. Pasalnya, pihak ,anajemen yang disebut menyuruh sekelompok orang yang melakukan pengeroyokan belum diberi sanksi oleh pihak manajemen. Bahkan, para pelaku juga belum ada yang ditahan Polisi.

"Ini merupakan buntut dari pengeroyokan beberapa hari lalu. Dua orang yang akan di-PHK itu merupakan saksi kejadian. Jelas, kami menduga pihak manajemen ingin memberangus FSPMI dari perusahaan itu," jelasnnya.

Saat ini, kata Ujang, pihaknya dan manajemen sedang melakukan perundingan di dalam perusahaan dan hasilnya masih belum diketahui.

"Ada perundingan sekarang. Tadi sempat ditunda karena istirahat sekaligus Jumatan," tutupnya.

Editor: Dodo