Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Buntut Kerusuhan, Polisi Singapura Tuntut Tiga Warga India
Oleh : Redaksi
Jum'at | 13-12-2013 | 14:54 WIB
rusuh_di_singapura.jpg Honda-Batam
Kerusuhan di Little India, Singapura, Minggu (8/12/2013) malam lalu. (Foto: bewswest.com)

BATAMTODAY.COM, Singapura - Polisi Singapura menuntut tiga warga negara India pada Rabu kemarin. Mereka dituntut karena terlibat kerusuhan pada akhir pekan lalu di Little India, daerah yang menjadi tempat berkumpul pekerja migran asal Asia Selatan di Singapura.

Tiga tersangka dikirim kembali ke ruang tahanan selama tujuh hari. Mereka akan dibawa ke pengadilan pada 18 Desember, demikian keterangan petugas pengadilan. 

Berdasarkan hukum Singapura, tertuduh bisa mengaku bersalah atau mengajukan pembelaan melalui persidangan. Alternatif lain, polisi dapat lebih lama menahan mereka untuk memperdalam penyelidikan.

Ketiga orang itu termasuk dalam kelompok delapan orang yang ditangkap pada hari itu. Empat orang dari mereka dibebaskan karena penyelidik menganggap keempatnya tak terlibat. Satu lainnya, menurut pernyataan polisi pada situs resmi, dibebaskan dengan jaminan.

Selasa silam, sebanyak 24 lelaki India dituntut telah melanggar hukum dan menggunakan kekerasan terhadap polisi. Mereka saat ini ditahan, sampai jadwal persidangan berikutnya pada 17 Desember. Mereka belum didampingi pengacara.

Jika terbukti bersalah, para tersangka akan menerima vonis hukuman maksimal tujuh tahun penjara dan cambuk.

Komisi Tinggi India di Singapura menyatakan petinggi mereka diberi izin bertemu para tersangka. Komisi Tinggi juga menyediakan layanan hukum bagi puluhan orang itu, demikian keterangan kedutaan India tersebut dalam situsnya. Namun, pernyataan tak merinci layanan hukum apa saja yang bakal disediakan.

Belum bisa dipastikan apakah tiga orang yang dituntut Rabu lalu ikut didampingi pengacara. Ketiganya tak bisa dimintai komentar.

Nyaris 400 pekerja imigran dari Asia Selatan bentrok dengan polisi dan tim medis, hari Minggu lalu. Kerusuhan terjadi sesudah buruh India berusia 33 tahun tertabrak bus sehingga meninggal.

Sekitar 39 pasukan keamanan dan tim medis, juga supir serta kondektur bus mengalami cedera. Lebih dari selusin kendaraan -baik milik polisi, pribadi, maupun layanan darurat- rusak akibat insiden. Lima kendaraan dibakar. (*)

Sumber: The Wall Street Journal