Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Malaysia Prihatin, Singapura Bantu AS Mata-matai Negara Tetangga
Oleh : Redaksi
Selasa | 26-11-2013 | 12:04 WIB
download_(2).jpg Honda-Batam
Foto: Reuters

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia menyatakan keprihatinannya atas dugaan keterlibatan Singapura, yang menjadi agen mata-mata AS. Menteri Dalam Negeri Malaysia, dr Ahmad Zahid Hamidi, justru mengatakan, Singapura tak perlu memata-matai tetangganya, namun Malaysia siap berbagi data intelejen dengan negara kota itu.

"Pada prinsipnya, tidak ada suatu negara yang harus mencoba untuk memperoleh rahasia negara lain," kata Ahmad Zahid, menanggapi pemberitaan yang melaporkan keterlibatan Singapura membantu AS melakukan aksi mata-mata global.

Diwartakan The Star, Malaysia sebelumnya telah mengirim nota protes ke AS.

"Tapi kami siap untuk berbagi informasi intelijen jika menyangkut negara-negara ini, sehingga mereka harus menghormati kami sebagai negara tetangga," katanya, Selasa (26/11/2013).

Malaysia telah memanggil Komisaris Tinggi Singapura untuk melakukan pembicaraan pada hari Selasa dan mengatakan tindakan itu "sangat memprihatinkan" berdasarkan laporan media bahwa Singapura membantu AS memata-matai tetangga Asia Tenggara, seperti dilaporkan Reuters.

Laporan media mengutip dokumen yang dibocorkan oleh mantan kontraktor US National Security Agency, Edward Snowden, yang menempatkan Singapura sebagai sekutu utama AS, di tengah-tengah jaringan mata-mata yang kabarnya melalui keran kabel bawah laut di wilayah tersebut.

"Jika tuduhan tersebut terbukti, hal ini tentunya masalah serius bahwa pemerintah sangat menolak dan membenci," kata Menteri Luar Negeri Malaysia, Anifah Aman, dalam sebuah pernyataan Senin malam.

"Ini tidak bisa terlalu ditekankan bahwa mata-mata melawan teman yang baik dan tetangga tidak dapat diterima dan bertentangan dengan semangat sejati, dan komitmen untuk hubungan bertetangga yang baik."

Mengutip dokumen yang dibocorkan oleh Snowden, Sydney Morning Herald Australia mengatakan, intelijen militer Singapura membantu AS, Inggris dan agen mata-mata Australia, memanen data yang melewati kabel bawah laut utama yang sebagian dimiliki oleh Singapore Telecommunications (SingTel).

SingTel sendiri masih menolak berkomentar, sementara Kementerian Pertahanan Singapura tidak menanggapi permintaan, dan Kementerian Luar Negeri Singapura yang tidak segera memberikan komentar. (*)

Editor: Dodo