Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemilik Kapal Kayu Keluhkan Bahan Baku
Oleh : Alrion
Minggu | 01-05-2011 | 21:30 WIB
kapal_yang_kurang_bahan.jpg Honda-Batam

Kapal jaring yang sedang dalam tahap pengerjaan di Meral. Kab. Karimun

Karimun, batamtoday - Pemilik kapal kayu di Karimun mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan baku kayu, hal ini sudah berlangsung lama. dampaknya bila kapal rusak perlu waktu lama untuk memperbaikinya karena kesulitan bahan baku kayu.

Bo, salah seorang pemilik kapal kayu yang biasa mengangkut batu granit antar pulau, saat ini harus menunggu waktu yang lama untuk memperbaiki kapalnya yang rusak. Bo, mengatakan,  kapalnya sudah hampir 2 bulan mengalami kerusakan pada bagian depan dan papannya harus diganti.

Masih kata Bo, jika kapal kami rusak bersiaplah dalam jangka 3 bulan ke depan tidak melaut, menunggu ada bahan baku dari luar Karimun. Kalau pun ada harganya selangit.

"Kalau dulu harga papan untuk kapal kayu dengan panjang 30 meter sekitar Rp300.000; per lembarnya," kata Bo, kepada batamtoday Minggu 1 Mei 2011.

Sekarang, kata dia, harganya per lembarnya bisa mencapai 500 ribu , itu pun kalau mudah didapat gak masalah, aku dia.

Kualitas kayu yang paling sulit didapatkan, cerita Bo, adalah bagian untuk lunas kapal, kayu itu sangat susah dicari karena batangnya harus lurus dan tidak boleh bengkok, karena untuk bagian bawah kapal, jelas Bo.

Tidak hanya kami, para pengusaha kapal kayu pun, kata Bo, mengalami kesulitan yang sama. Kalau ada pemesan kapal kayu butuh waktu 6 bulan, untuk mengerjakan satu kapal jaring untuk muatan kisaran 40 ton. kami berharap Pemerintah Kabupaten Karimun dapat mencarikan  jalan keluar dari masalah langkanya kayu untuk kebutuhan perbaikan atau pembuatan kapal, pungkasnya.